Yangon, MINA – Sebuah truk konvoi bantuan yang dikirim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) diserang bom pinggir jalan saat melakukan perjalanan melalui daerah yang diperebutkan di Kota Rakhine, Kyauktaw Township bagian utara, Myanmar.
Menurut The Irrawaddy yang dikutip MINA, salah satu agen bantuan mengatakan, tidak ada yang terluka dalam serangan yang terjadi pada Kamis (27/6) malam lalu.
Pejabat ICRC Yangon mengakui bahwa truk-truk dalam konvoi yang membawa pasokan bantuan ke Kota Maungdaw itu bukan kendaraan resmi ICRC, bahkan tidak menyandang lambang badan kemanusiaan tersebut.
“Kami tidak tahu kelompok mana yang berada di balik serangan itu,” kata pejabat ICRC yang menolak disebutkan namanya mengingat sensitivitas kasus tersebut.
Baca Juga: Korut Tegaskan Dukungan kepada Rusia dalam Menghadapi Ukraina
Menurutnya, pemilik truk pribadi dikontrak untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke zona konflik berdasarkan rencana logistik mereka sendiri. Sementara ICRC tidak terlibat langsung dalam perencanaan dan tidak ada karyawannya yang hadir.
Kantor juru bicara Panglima Tertinggi Brigadir Jenderal Zaw Min Tun mengatakan kepada The Burma edisi Irrawaddy, serangan itu dilakukan oleh pemberontak Budha, Tentara Arakan (AA).
Ia menuduh AA meledakkan tiga ranjau darat dari jarak dekat di dekat Desa Kyauk Kyat dan menembaki truk utama yang menyebabkan kaca depan truk hancur.
Juru bicara AA, U Khine Thukha, membantah tuduhan militer sebagai tidak berdasar.
Baca Juga: Menlu Iran: Asia Barat Mustahil Damai Tanpa Diakhirinya Pendudukan Zionis
Dia mengklaim bahwa pasukan militer Myanmar dikerahkan sepenuhnya di sepanjang Jalan Raya Sittwe-Yangon sebab adanya pertempuran dalam beberapa hari terakhir di Taung-U dan dekat pagoda Mahamuni. (T/cha/B01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun