Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump menyatakan pada Kamis (19/6) bahwa ia akan memutuskan dalam dua pekan ke depan apakah akan melancarkan serangan terhadap Iran.
Keputusan itu akan bergantung pada kemungkinan negosiasi yang saat ini masih belum pasti.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, di tengah tekanan internal di kalangan Partai Republik.
Beberapa tokoh seperti Tucker Carlson, Steve Bannon, dan Senator Rand Paul menolak keterlibatan militer, sementara politisi garis keras seperti Ted Cruz dan Lindsey Graham mendorong aksi.
Baca Juga: AS-Jerman Kirim Bantuan Militer ke Israel di Tengah Konflik dengan Iran
Trump menegaskan, prioritas utamanya adalah mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Leavitt mengatakan bahwa Iran “hampir siap” dan hanya tinggal menunggu keputusan dari pemimpin tertingginya.
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, sempat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Namun, rencana negosiasi lanjutan dibatalkan setelah Israel melancarkan serangan ke berbagai fasilitas di Iran pada 13 Juni lalu, yang kemudian dibalas oleh Teheran.
Iran sendiri membantah tuduhan bahwa mereka berusaha memperoleh senjata nuklir.[]
Baca Juga: Rusia Peringatkan AS untuk Tidak Ambil Tindakan Militer terhadap Iran
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Bantah Rudal Rumah Sakit, tapi Fasilitas Intelijen Militer