Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump untuk pertama kalinya pada Kamis (7/1) menjanjikan transisi yang mulus kepada Presiden terpilih Joe Biden dan mengakui kepresidenannya berakhir.
Sikap itu muncul di saat seruan untuk pemecatannya tumbuh karena menghasut serangan massa di Gedung Capitol AS.
Trump tampil lunak dalam sebuah video yang dia rilis di Twitter setelah penangguhan sementara dari platform tersebut. Ia mengutuk perusuh yang mengamuk atas namanya menyerang Kongres yang mengesahkan kemenangan Biden.
Namun demikian dia tidak melangkah lebih jauh untuk memberi selamat atau bahkan menyebut nama penggantinya, Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Momen ini membutuhkan penyembuhan dan rekonsiliasi,” kata Trump, dengan nada yang berubah-ubah, sehari setelah unjuk rasa di luar ruangan yang dipicu keluhannya, yang mendorong ribuan pendukungnya menyerbu Capitol.
“Kita baru saja melalui pemilu yang intens dan emosi tinggi, tapi sekarang emosi harus didinginkan dan dipulihkan,” kata Trump, berdiri di depan mimbar berlambang kepresidenan.
“Pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari. Fokus saya sekarang beralih untuk memastikan peralihan kekuasaan yang mulus, tertib dan mulus,” katanya.
“Melayani sebagai presiden Anda telah menjadi kehormatan seumur hidup saya,” tuturnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj News Agency (MINA)