New York, MINA – Berbicara di Majelis Umum PBB di New York pada Selasa (25/9), Presiden Donald Trump mengaku bahwa selama dua dekade terakhir Amerika Serikat (AS) mengalami defisit perdagangan senilai 13 triliun dolar dengan China.
Ia menyatakan bahwa defisit perdagangan AS dengan China “tidak dapat diterima”, demikian Al Jazeera melaporkan.
Trump mengatakan bahwa sistem perdagangan dunia “sangat membutuhkan perubahan.”
Ia menuding Beijing terlibat dalam pencurian properti intelektual, sementara AS menghadapi ribuan kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Ia pun mengeluh bahwa selama kurang dari dua tahun sejak pemilihannya, negaranya tidak pernah “lebih kuat, lebih aman dan lebih kaya.”
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas. Pemerintah AS memutuskan untuk kembali menetapkan bea masuk 10% untuk produk-produk asal China yang nilainya mencapai US$ 200 miliar. Produk itu mencakup ribuan produk mulai dari penyedap makanan, sarung tangan baseball, hingga suku cadang mesin industri.
Serangan itu kemudian di balas oleh pemerintah China dengan mengenakan bea masuk baru sekitar 5-10% untuk barang dari AS seperti daging, bahan kimia, pakaian hingga suku cadang mobil yang nilainya mencapai US$ 60 miliar.(T/RI-1/P2)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)