Doha, MINA – Presiden AS Donald Trump mengancam Gerakan Perlawanan Hamas Palestina bahwa ia akan mengizinkan serangan Israel baru ke Gaza, kecuali jika kelompok itu membebaskan sandera Israel yang tersisa.
Dilansir dari Al Mayadeen, Kamis (6/3), Ultimatum Trump disampaikan selama diskusi langsung di Doha, Qatar, antara utusannya untuk masalah sandera, Adam Boehler, dan para pemimpin Hamas, dalam upaya mencapai gencatan senjata Gaza baru dan perjanjian pertukaran tawanan.
Trump memberi ultimatum setelah bertemu dengan enam sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata.
Seorang pejabat senior Hamas memberi tahu Al Mayadeen bahwa pertemuan baru-baru ini meninggalkan kesan positif bagi pihak Amerika mengenai kemungkinan negosiasi dengan kelompok itu.
Baca Juga: Tentara Israel Jual Barang Berharga Hasil Curian di Gaza dan Lebanon
Namun, pejabat itu mencatat bahwa utusan AS hanya berfokus pada potensi pertukaran tawanan dan tidak membahas isu-isu yang lebih luas, seperti gencatan senjata atau berakhirnya perang di Gaza.
“Pihak Amerika tidak mengajukan kerangka kerja khusus untuk pertukaran tahanan, tetapi mendengarkan perspektif Hamas tentang masalah tersebut,” kata pejabat tersebut.
Pejabat Perlawanan Palestina itu juga mengungkapkan bahwa pertemuan terjadi atas permintaan AS dan mengejutkan pejabat Israel.
“‘Shalom Hamas’ berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda,” tulis Trump di platform media sosialnya. []
Baca Juga: Prancis, Inggris, Jerman Desak Israel Pastikan Bantuan Bebas Masuk Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)