Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengancam akan menutup pemerintah lebih lama lagi, sejak 22 Desember, karena pertemuan Gedung Putih berakhir dengan sedikit kemajuan mengenai dinding perbatasan.
Partai Demokrat yang mengambil alih Kongres menolak usulan Trump, yaitu mengajukan anggaran lebih dari $ 5 miliar untuk pendanaan dinding pembatas, USA Today melaporkan Rabu (2/1).
“Kami telah memberi Partai Republik kesempatan untuk menerima jawaban ya,” kata pemimpin Partai Demokrat Nancy Pelosi setelah Gedung Putih menjadi tuan rumah pertemuan di Situation Room (Kantor Staf Presiden).
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy yang menghadiri pertemuan itu mengatakan, Trump meminta anggota parlemen kembali pada Jumat (4/1) untuk membahas cara-cara lain mengakhiri penutupan.
Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari
“Itu tidak harus bertahan lebih lama,” kata McCarthy.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, mengatakan, “Saya tidak berpikir ada kemajuan khusus yang dibuat” di Gedung Putih.
“Kami berharap dalam beberapa hari dan pekan mendatang, kami akan dapat mencapai kesepakatan,” kata McConnell.
Trump mengunggah dalam akun twitternya, bahwa ia “siap dan bersedia” untuk menyelesaikan perjanjian yang mencakup keamanan perbatasan.
Baca Juga: Kebakaran Kembali Landa AS, Kali Ini Akibat Ledakan Pabrik Baterai di California
“Saya masih siap dan bersedia bekerja dengan Demokrat untuk meloloskan RUU yang mengamankan perbatasan kita, mendukung agen dan petugas di lapangan, dan melindungi Amerika dengan aman. Mari selesaikan!” cuitan Trump.
Trump berpendapat bahwa tembok itu secara historis merupakan cara terbaik untuk mencegah penyeberangan perbatasan illegal.
Dia menuduh Demokrat bermain politik ke arah kampanye presiden 2020.
Senator lain Partai Demokrat, Hoyer dari Maryland, mengatakan, “menutup pemerintah adalah kebijakan publik yang bodoh.” (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: PBB: Israel Bunuh 35 Anak Palestina Setiap Hari
Mi’raj News Agency (MINA)