Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Berlakukan Tarif Dagang Tinggi kepada Kanada, Meksiko dan Tiongkok

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Senin, 3 Februari 2025 - 12:54 WIB

Senin, 3 Februari 2025 - 12:54 WIB

14 Views

Presiden AS Donald Trump (Foto: Pittsburgh Post-Gazette)

Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru pada mitra dagang utamanya, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok pada hari Sabtu (1/2).

Tarif tersebut mencakup pungutan sebesar 25% pada sebagian besar ekspor dari Kanada dan Meksiko, dan tambahan 10% pada barang-barang Tiongkok, di atas bea yang sudah ada. Almayadeen melaporkan.

Langkah ini, yang dibenarkan oleh klaim keadaan darurat nasional yang terkait dengan imigrasi ilegal dan perdagangan fentanil, mengancam gangguan signifikan dalam berbagai industri mulai dari pertanian hingga manufaktur otomotif dan energi. Tarif tersebut juga diperkirakan akan meningkatkan biaya bagi konsumen dan bisnis AS.

Kanada dan Meksiko merupakan pemasok utama produk pertanian, dan industri otomotif sangat bergantung pada negara-negara ini, dengan 70% kendaraan ringan yang dibuat di Amerika Utara ditujukan untuk AS.

Baca Juga: Menlu AS Tiba di Israel

Tarif tersebut dapat menaikkan harga kendaraan, merusak rantai pasokan, dan mengakibatkan hilangnya pekerjaan. Para ahli memperingatkan inflasi yang diakibatkannya dapat memperlambat belanja konsumen dan investasi bisnis, yang melemahkan retorika ekonomi Trump tentang deregulasi dan pemotongan pajak.

Para pejabat Meksiko, termasuk Presiden Claudia Sheinbaum, telah menjanjikan tanggapan yang terukur dan tegas, sejalan dengan kekhawatiran sektor swasta tentang potensi dampak ekonomi.

Salah satu konsekuensi yang paling signifikan adalah dampaknya pada pasar energi AS. Hampir 60% dari impor minyak mentah AS berasal dari Kanada, dan penerapan tarif pada energi Kanada dapat menaikkan harga, khususnya di Midwest, tempat kilang minyak bergantung pada impor ini.

Sementara Trump mengklaim tarif ini akan memberi insentif pada produksi energi dalam negeri, tarif ini sendiri berisiko mengganggu stabilitas pasar energi AS dan memperburuk tekanan inflasi.

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

Menanggapi tarif baru Presiden AS Donald Trump, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan Meksiko akan menerapkan “Rencana B,” serangkaian tarif balasan dan tindakan non-tarif untuk melindungi kepentingan ekonominya.

Sheinbaum juga dengan tegas menolak tuduhan dari pemerintah AS bahwa pemerintahannya memiliki “aliansi yang tidak dapat ditoleransi” dengan kelompok-kelompok perdagangan narkoba.

Di media sosial, Sheinbaum menyebut klaim Gedung Putih sebagai “fitnah,” menekankan jika ada “aliansi”, itu adalah antara toko senjata AS dan kelompok kriminal di Meksiko.

Dia lebih lanjut mengkritik Washington karena tidak menangani masalah narkoba dalam negeri, khususnya konsumsi fentanil, dan menuduh otoritas AS gagal memerangi penjualan narkoba jalanan dan pencucian uang, yang memicu kekerasan dan kecanduan di kedua negara.

Baca Juga: Demonstrasi di Kota-Kota Eropa Tolak Pemindahan Paksa Warga Gaza

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintahnya akan menanggapi tarif Trump dengan mengenakan tarif 25% untuk barang-barang Amerika.

Kanada akan menanggapi tindakan perdagangan AS dengan tarif 25 persen terhadap barang-barang Amerika senilai 155 miliar dolar Kanada ($106 miliar),” tegasnya, seraya memperingatkan tentang keretakan hubungan Kanada-AS yang telah berlangsung lama.

Tiongkok juga mengecam tarif baru yang diberlakukan oleh Trump, dan berjanji untuk mengambil “tindakan balasan yang sesuai” untuk melindungi kepentingannya. Kementerian Perdagangan menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan menyatakan akan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Tiongkok sangat tidak puas dan dengan tegas menentang ini,” kata kementerian perdagangan Beijing dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan mereka akan mengajukan klaim terhadap Washington di Organisasi Perdagangan Dunia.

Baca Juga: Trump Sebut Pemecatan Pegawainya Dapat Menghemat Anggaran Hingga USD 50 Juta

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning menegaskan kembali perang dagang tidak mempunyai pemenang, dan menekankan bahwa tarif seperti itu merugikan baik bagi Tiongkok maupun AS, serta ekonomi global. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Belasan Orang Tewas karena Desak-Desakan di Stasiun New Delhi

Rekomendasi untuk Anda