Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dan ‘Neraka’ di Los Angeles  

Redaksi Editor : Arif R - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

38 Views

Kebakaran di Los Angeles. (FOTO:IST)

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengultimatum pejuang Hamas Palestina untuk segera membebaskan seluruh sandera sebelum ia dilantik 20 Januari mendatang. Trump mengancam akan mengobarkan “neraka” di Timur Tengah jika sandera belum juga bebas ketika ia menjabat.

Jika para sandera tidak juga bebas pada saat Ia mulai menjabat, neraka akan membakar di Timur Tengah. Ini tidak baik bagi Hamas atau siapa pun. Begitu ancaman Trump dalam dalam konferensi pers di Florida, Selasa 7 Januari. “Neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakannya lagi, tapi itulah yang akan terjadi,” ujar Trump.

Tidak lama setelah pidato tersebut, berselang satu hari, Rabu 8 Januari, Kota Los Angeles, yang terkenal dengan glamornya, terbakar hebat. Kebakaran hutan yang dahsyat melanda wilayah tersebut, menghanguskan ribuan hektar lahan dan menghancurkan ratusan bangunan. Tagar #americaisburning muncul dicuitkan milisi Houti di Yaman dengan satu kalimat sindiran, ”Inilah Neraka yang Dijanjikan Trump”

Pernyataan Trump yang menyebut akan “mengirim neraka” ke Gaza mengundang banyak kontroversi dan kecaman internasional, mengingat konteksnya yang sangat sensitif dan terkait dengan perang yang sedang berlangsung di Gaza. Trump berjanji akan menggunakan kekuatan militer secara besar-besaran jika diperlukan, suatu retorika yang mengarah pada ancaman kekerasan dan eskalasi konflik yang lebih lanjut. Pernyataan itu telah memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah dan semakin memperburuk citra AS di mata banyak negara.

Baca Juga: Masjidil Aqsa Tempat Singgah Isra Mi’raj Nabi Muhammad

Ancaman Trump menjadi semakin ironis ketika dunia melihat kondisi di Los Angeles saat ini. Kebakaran yang menghanguskan wilayah tersebut dan menyebabkan kerusakan besar-besaran di banyak area, menimbulkan perasaan “neraka” yang nyata bagi para warga yang terdampak.

AccuWeather melaporkan kerugian kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat, diperkirakan telah mencapai hingga US$150 miliar atau sekitar Rp2.430 triliun. Api  terus berkobar, udara yang tercemar asap tebal, serta ribuan orang yang terpaksa mengungsi, membawa gambaran yang sangat mirip dengan kata “neraka” yang pernah dilontarkan Trump.

Gambaran ’neraka’ sedang diperlihatkan kepada Trump dan kepada para penyokong genosida Gaza di Los Angeles. Api terus melebar dan sulit dipadamkan. Masyarakat Los Angeles terperangkap dalam kebakaran, asap pekat, dan situasi tidak menentu, media sosial dunia dipenuhi dengan cuitan sindiran kepada Trump atas ucapanya tersebut. Amerika sedang jadi bulan-bulanan netizen dunia saat ini.

Hingga Ahad ini, dari pantauan udara live News18, terlihat api terus membesar merangsek menuju kawasan elite lainnya di California. Jaraknya semakin mendekat ke kawasan padat lainnya, heli pemadam tak sanggup menjinakkan api yang kian liar, seperti liarnya Zionis Israel menghancurkan Gaza. Kebakaran tersebut disebut sebagai kejadian yang paling menghancurkan dan mematikan di Amerika sejak kawasan itu sering dilanda kebakaran hebat.

Baca Juga: Adab Makan dalam Islam, Panduan Langit untuk Hidup Lebih Berkah

Gambar-gambar sindiran situasi kerusakaan di Gaza dibuat mozaik perbandingan bagaimana api melumat Los Angeles dalam waktu yang cepat, seperti Gaza yang porakporanda. Sulit dibantah, jika situasi saat ini di Los Angeles tidak dikaitkan dengan karma bagi penyokong utama perang di Gaza, yaitu Amerika.

Kebakaran hutan di Los Angeles telah menyebabkan kehancuran ribuan rumah dan properti. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, dan pemulihan serta rekonstruksi memerlukan waktu bertahun-tahun. Ini pula yang terjadi kepada warga Gaza hari ini dan bertahun-tahun lamanya.

Selain rumah, kebakaran juga merusak infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, yang memerlukan biaya besar untuk perbaikan dan pemulihan. Selain kerugian fisik, kendaraan, dan peralatan lainnya yang hancur, memperburuk kondisi ekonomi di Los Angeles. Ribuan warga mengungsi, meninggalkan rumah dan barang-barang berharga mereka. Ini juga yang terjadi di Gaza saat ini, di mana Amerika menjadi penyokong utama Israel atas penjajahan di Gaza.

Siaran langsung berbagai stasiun televisi di Amerika pada chanel youtube-nya dipenuhi komentar negatif kepada Trump sekutu Israel dan sindiran atas kondisi Gaza hari ini. ”Stop the fire and stop the Genocide in GAZA”, Free Palestine!. And many a township have We destroyed while it was given to wrong-doing, so that it lies in ruins (up to this day), and (many) a deserted well and lofty castles! 6.

Baca Juga: Suara yang Dibungkam, Ini Jeritan Jurnalis Palestina di Tengah Genosida Gaza

“Dan banyak kota yang telah Kami binasakan, sedang kota itu diberikan kepada orang-orang yang zalim, sehingga menjadi reruntuhan, dan (banyak pula) sumur-sumur yang sunyi dan istana-istana yang megah.

Untuk alasan kemanusiaan, tentu kita prihatin atas apa yang terjadi di Los Angeles yang hari ini sedang terbakar. Keprihatinan atas apa yang melanda Los Angeles, California dan sekitarnya, sejujurnya juga harus dunia katakan untuk Gaza yang tak pernah padam disiram api oleh Israel dan sekutunya.

Api di Los Angeles, hanya satu dari sekian keajaiban Tuhan Yang Kuasa, yang diperlihatkan kepada manusia yang sombong dan angkuh yang hobinya mengancam yang lemah.

Mr Trump! kini api terus membesar di negerimu, api itu layaknya ’neraka’ dan bahkan lebih dari yang Trump perkirakan, yang Ia ancamkan untuk Gaza. Di saat dilantik pun nanti pada 20 Januari, api di Los Angeles belum tentu padam sebagaimana nyala perang yang belum Trump padamkan di Gaza sejak lama. []

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-38] Menjadi Wali Allah

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Menyambung Silaturahmi di Tengah Luka: Ujian Kesabaran yang Menghadirkan Pertolongan Allah

Rekomendasi untuk Anda