Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat kecaman karena komentarnya yang ‘menjijikkan’ tentang anggota Kongres Muslim Ilhan Omar
Presiden Trump mendapat kecaman dari para veteran Partai Demokrat di Senat karena ucapannya yang “menjijikkan” dan “memalukan” tentang Muslimah anggota Kongres Partai Demokrat Ilhan Omar.
Bernie Sanders dan Elizabeth Warren, dua pesaing Trump dari Partai Demokrat, mengecam Trump di Twitter. Demikian Daily Sabah melaporkan, Sabtu (13/4).
Sebelumnya pada Sabtu, Trump mencuit video dan me-retweet cuitan orang lain yang menargetkan anggota Kongres asal Minnesota itu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Ilhan Omar adalah seorang pemimpin dengan kekuatan dan keberanian. Dia tidak akan melangkah mundur terhadap dari rasisme dan kebencian Trump, dan begitu juga kita. Serangan menjijikkan dan berbahaya terhadapnya harus diakhiri,” tegas Sanders.
“Presiden menghasut kekerasan terhadap seorang wanita anggota Kongres – dan seluruh kelompok orang Amerika berdasarkan agama mereka. Itu menjijikkan. Itu memalukan. Dan setiap pemimpin terpilih yang menolak untuk mengutuknya berbagi tanggung jawab untuk itu,” kata Warren.
Trump mengkritik Omar setelah muncul video berbicara tentang Islamofobia yang dihadapi kaum Muslim di era pascaserangan 11 September.
Video itu merupakan cuplikan pidato Omar bulan lalu di Dewan Hubungan Amerika-Islam yang mana ia menggambarkan serangan 11 September 2001 di World Trade Center sebagai “sebagian orang melakukan sesuatu,” serta cuplikan berita dari pesawat yang dibajak menghantam menara kembar. Trump mencuit, “KAMI TIDAK AKAN PERNAH LUPA!”
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Omar adalah anggota Kongres yang paling vokal mengkritik dan menentang kebijakan Israel terhadap warga Palestina. Sikap keras itu membuat Omar menjadi sasaran ancaman. Ia menjadi sasaran ancaman bom saat ia menghadiri satu konferensi di Los Angeles.
Hotel tempat acara akan diselenggarakan lantas menerima telepon yang berisi ancaman dari seorang perempuan yang menyatakan akan mengebom hotel tersebut karena mengizinkan Omar masuk. (T/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan