Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah dikecam karena menyarankan agar para guru dipersenjatai untuk mencegah terjadinya penembakan di sekolah.
Usulan itu Trump sampaikan hari Rabu (21/2) dalam pertemuan dengan para korban penembakan pekan lalu di sebuah sekolah SMA di Florida.
Meyikapi usulan tersebut, keluarga korban kekerasan senjata, korban penembakan massal, pendukung kontrol senjata, guru dan beberapa politisi, menyebut gagasan tersebut “mengerikan”, demikian Al Jazeera melaporkan.
Mereka mengatakan, pemerintah seharusnya lebih fokus pada reformasi undang-undang pengendalian senjata.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Alih-alih mempersenjatai mereka dengan senjata api, saya lebih suka mempersenjatai mereka dengan pengetahuan bagaimana mencegah tindakan ini terjadi di tempat pertama,” kata Nicole Hockley, yang putranya terbunuh dalam penembakan tahun 2012 di sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut.
Trump mengaku itu adalah ide yang kontroversial, tapi ia mengatakan bahwa dia yakin, “seorang guru yang mahir dalam senjata api … bisa saja mengakhiri serangan dengan sangat cepat.”
“Saya benar-benar percaya jika pengecut ini tahu bahwa sekolah itu dijaga dengan baik … saya pikir mereka tidak akan pergi ke sekolah untuk memulai, itu bisa memecahkan masalah Anda dengan baik,” katanya
Sedikitnya 17 orang tewas pekan lalu ketika seorang pria bersenjata menembaki siswa dan guru di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida. Menurut polisi, Nikolas Cruz (19) mengaku melakukan penembakan tersebut.(T/RI -1/RS1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)