Abu Dhabi, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa warga Gaza tengah menghadapi situasi “kiamat pangan” akibat blokade Israel yang telah berlangsung lama. Dalam pernyataannya saat mengakhiri lawatannya ke kawasan Teluk, Trump berjanji untuk menangani krisis kemanusiaan yang terus membelenggu wilayah tersebut.
“Kami mengamati Gaza dan kami akan mengurusnya,” ungkap Trump kepada wartawan di Abu Dhabi, Al-Jazeera melaporkan, Sabtu (17/5).
Blokade Israel di Gaza telah menyebabkan krisis multidimensi, mulai dari kekurangan bahan pangan hingga terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
Kondisi itu semakin diperparah oleh eskalasi konflik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan militer Israel yang dimulai pada Oktober 2023.
Baca Juga: Pawai Besar-besaran di Yaman Bertajuk Bersama Gaza Melawan Kejahatan Genosida dan Kelaparan
Situasi di Gaza saat ini telah memicu keprihatinan internasional, dengan banyak pihak menyerukan tindakan segera untuk mengakhiri blokade dan memberikan akses bantuan kemanusiaan.
Pernyataan Trump tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan terhadap Amerika Serikat untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan krisis Gaza.
Meski belum ada detail tentang langkah yang akan diambil, janji Trump untuk “mengurus” Gaza dianggap sebagai sinyal positif bagi upaya internasional mengatasi penderitaan rakyat Palestina di wilayah tersebut.
Namun, skeptisisme tetap ada, mengingat kebijakan luar negeri AS sebelumnya yang sering kali berpihak kepada Israel dalam konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Trump Kunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed bersama Putra Mahkota Abu Dhabi
Krisis Gaza telah menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional, terutama organisasi kemanusiaan yang menyerukan pengakhiran blokade dan pembukaan jalur distribusi bantuan ke wilayah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)