Edinburgh, MINA – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Sabtu (26/7) bahwa Kamboja dan Thailand sepakat untuk segera memulai perundingan gencatan senjata setelah tiga hari pertempuran lintas perbatasan yang mematikan.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump menulis, “kedua pihak menginginkan gencatan senjata dan perdamaian segera. Mereka sepakat untuk segera bertemu dan segera menyusun gencatan senjata dan, pada akhirnya, untuk perdamaian.” Saudi Gazette melaporkan.
Presiden AS, yang saat ini sedang berkunjung ke Skotlandia, mengatakan ia telah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan pelaksana tugas perdana menteri Thailand dalam upaya untuk menengahi gencatan senjata.
“Thailand, seperti juga Kamboja, menginginkan gencatan senjata dan perdamaian segera. Saya sekarang akan menyampaikan pesan itu kembali kepada Perdana Menteri Kamboja,” tulisnya di unggahan lain.
Baca Juga: PM Kanada Dukung Solusi Dua Negara Demi Perdamaian Palestina-Israel
Trump menambahkan, “Setelah berbicara dengan kedua belah pihak, gencatan senjata, perdamaian dan kemakmuran menjadi hal yang wajar. Kita lihat saja nanti!”
Trump mengaitkan dorongan diplomatiknya dengan negosiasi perdagangan AS yang sedang berlangsung dengan kedua negara tersebut.
“Kebetulan, kami saat ini sedang membahas perdagangan dengan kedua negara, tetapi tidak ingin membuat kesepakatan apa pun dengan salah satu negara, jika mereka sedang berperang, dan saya sudah memberi tahu mereka!” lanjut pernyataan Trump.
Ia menambahkan bahwa perundingan perdagangan hanya akan dilanjutkan setelah pertempuran berhenti. []
Baca Juga: PM Malaysia Serukan Gencatan Senjata Konflik Thailand-Kamboja
Mi’raj News Agency (MINA)