Trump Kirim Utusan Perdamaian ke Israel

Penjaga perbatasan melepaskan granat setrum dalam upaya untuk membubarkan jemaah Muslim di luar Gerbang Lions, pintu masuk utama ke kompleks masjid , Yerusalem, 22 Juli 2017. (Foto: AFP / Ahmad Gharabli)

 

Tel Aviv, MINA – Utusan Amerika Serikat (AS) untuk proses , Jason Greenblatt akan tiba di Israel pada hari Senin (24/7) ini, di tengah krisis di Al-Quds dan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, demikian media Israel, Haaretz memberitakan.

Seorang pejabat senior di pemerintahan mengatakan, Greenblatt sedang menuju ke wilayah tersebut “untuk mendukung upaya mengurangi ketegangan di wilayah ini.”

Selama kunjungannya ke Israel, Greenblatt diharapkan dapat berhubungan dengan penasihat senior Trump, Jared Kushner dan tetap memperbaruinya mengenai isi ceramahnya.

“Presiden Trump dan pemerintahannya secara aktif mengikuti berbagai peristiwa di wilayah ini,” kata pejabat senior tersebut. “Kami terlibat dalam diskusi dengan pihak-pihak terkait dan berkomitmen untuk menemukan resolusi terhadap masalah keamanan yang sedang berlangsung.”

Pejabat tersebut menambahkan, “Amerika Serikat benar-benar mengecam kekerasan teroris baru-baru ini termasuk serangan mengerikan pada Jumat malam yang menewaskan tiga orang di meja makan Shabbat mereka di Halamish dan mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang tidak bersalah.”

Gedung Putih, menurut laporan media Haaretz, sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan selama beberapa hari terakhir, namun sejauh ini tetap mengutakan upaya diplomatik yang tenang dan menghindari pernyataan publik. Kushner sedang melakukan sebuah solusi untuk mengatasi krisis tersebut bersama dengan Greenblatt, duta besar AS di Tel Aviv, David Friedman, dan konsul jenderal AS di Yerusalem, Donald Blome.

Selama sepekan terakhir, pemerintahan Trump telah berusaha mencegah eskalasi kekerasan. Pada Rabu malam, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang berada di Hungaria saat itu, kembali ke hotelnya di Budapest dari sebuah acara komunitas Yahudi, dia mengadakan panggilan telepon selama 30 menit dengan Kushner, Greenblatt dan Friedman, di mana keempatnya makan datang datang ke Istrael dengan sebuah rencana yang akan mengurangi ketegangan.

Seorang sumber yang meminta disembunyikan identitasnya, mengaku mengetahui isi pembicaraan itu mengatakan, pejabat Gedung Putih tidak menuntut agar Netanyahu melepas detektor logam di Al-Aqsha, namun membahas pengaturan keamanan di Al-Qsha dan bagaimana menerapkannya secara efektif.

Sebuah percakapan serupa diadakan pada hari Kamis antara Kushner dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Kushner mendesak Abbas untuk mengambil tindakan menenangkan situasi menjelang sholat Jum’at di Masjid Al-Aqsha dan membahas cara-cara untuk mencegah eskalasi.

Sementara itu, Abbas mengatakan kepada Kushner bahwa pemerintah Trump harus campur tangan dan meminta agar Israel melepaskan detektor logam dari pintu masuk ke tempat suci Al-Aqsha. Situasinya sangat berbahaya dan bisa lepas kendali jika Israel tidak mempertimbangkan kembali langkah-langkah yang diambilnya di tempat suci tersebut, kata Presiden Palestina kepada Kushner. (T/B05/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)