Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Ahad (27/10) mengumumkan secara resmi terbunuhnya pemimpin kelompok ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi dalam serangan yang dipimpin oleh pasukan AS di Suriah.
Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Washington DC menyampaikan, Baghdadi bunuh diri bersama tiga anaknya dengan meledakkan rompi bermuatan bahan peledak ketika ia melarikan diri dari pasukan AS ke sebuah terowongan buntu.
“Dia mencapai ujung terowongan ketika anjing-anjing kami mengejarnya. Dia menyalakan rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya terpotong-potong oleh ledakan,” katanya, seperti dikutip dari Voice of America (VOA), Senin (28/10).
Penyerangan tersebut terjadi di wilayah Idlib di Suriah Barat Laut pada Sabtu (26/10) malam.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
“Jasad Baghdadi telah diidentifikasi secara positif melalui sebuah tes DNA 15 menit setelah dia meninggal,” kata Trump.
Trump mengklaim, tidak ada tentara AS yang terbunuh dalam operasi itu, tapi sejumlah besar pejuang Al-Baghdadi terbunuh.
Kematian Baghdadi merupakan kemenangan penting bagi Trump setelah keputusannya yang tiba-tiba untuk menarik pasukan AS dari Suriah.
Keputusan tersebut telah memicu kecaman keras, termasuk dari sesama anggota partai Republik. Langkah itu dianggap dapat membangkitkan ISIS. (T/Sj/P2)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)