Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Pecat Ribuan Pegawai Federal di Tengah Shutdown Pemerintahannya

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 37 detik yang lalu

37 detik yang lalu

0 Views

Presiden AS Donald Trump. (Foto: Anadolu)

Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberhentikan ribuan pegawai pemerintah federal di tengah penutupan pemerintahan yang masih berlangsung. Ia menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan anggaran yang memicu langkah tersebut, demikian dikutip dari Al-Jazeera, Ahad (12/10).

Pemutusan hubungan kerja terjadi di sejumlah lembaga penting, termasuk Departemen Keuangan, Departemen Kesehatan, dan Internal Revenue Service (IRS). Selain itu, PHK juga dilakukan di Departemen Pendidikan, Departemen Perdagangan, serta divisi keamanan siber di Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Departemen Kehakiman melaporkan lebih dari 4.200 pegawai federal telah menerima surat pemberhentian di tujuh lembaga berbeda. Dari jumlah itu, sekitar 1.400 berasal dari Departemen Keuangan dan 1.100 dari Departemen Kesehatan.

Serikat pekerja yang mewakili pegawai federal telah menggugat keputusan ini dengan alasan PHK tidak sah selama masa penutupan pemerintahan.

Baca Juga: Rusia Tuduh AS Bertindak Seperti “Koboi” di Laut Venezuela

Namun, pemerintahan Trump meminta pengadilan untuk menolak gugatan tersebut dengan alasan serikat pekerja tidak memiliki hak hukum untuk menuntut kebijakan personel pemerintah. Sidang atas kasus ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu (15/10).

Sementara itu, Direktur Anggaran Gedung Putih Russell Vought menyebut proses pengurangan tenaga kerja telah dimulai dan bersifat “substansial,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Banyak pegawai federal kini menerima gaji yang dipotong, sementara ratusan ribu lainnya diperintahkan tidak bekerja atau bekerja tanpa bayaran.

Penutupan sebagian pemerintahan federal AS (government shutdown) sering terjadi akibat kebuntuan politik antara Gedung Putih dan Kongres mengenai anggaran negara.

Dalam sejarahnya, penutupan pemerintahan berdampak besar pada ekonomi nasional dan layanan publik, termasuk tertundanya gaji pegawai negeri, gangguan pada pelayanan sosial, hingga terhambatnya program kesehatan dan pendidikan. []

Baca Juga: Norwegia vs Israel, Massa Pro-Palestina Gelar Aksi Demonstrasi di Oslo

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda