Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin (12/5), pemerintahannya sedang mempertimbangkan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Suriah, yang bertujuan menawarkan “awal yang baru” bagi Damaskus.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya seruan internasional untuk melonggarkan pembatasan setelah bertahun-tahun konflik di negara itu. Almayadeen melaporkan.
Trump menjelaskan bahwa Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan telah mendesaknya untuk mencabut sanksi, dengan mencatat diskusi yang sedang berlangsung antara Washington dan Ankara mengenai situasi di Suriah, setelah penggulingan rezim Assad pada bulan Desember.
“Kita harus membuat keputusan tentang sanksi, yang mungkin akan kita cabut,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Tiba di Arab Saudi
“Kita mungkin mencabutnya dari Suriah karena kita ingin memberi mereka awal yang baru. Namun Presiden Erdogan telah bertanya kepada saya tentang itu, banyak orang telah bertanya kepada saya tentang itu,” tambahnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyuarakan sikap serupa pada Rabu lalu, dengan mengumumkan bahwa Uni Eropa akan mulai melonggarkan sanksi terhadap Suriah. Pernyataannya menyusul pertemuan di Paris dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa.
“Saya katakan kepada presiden bahwa jika ia terus melanjutkan jalannya, kami akan melanjutkan jalan kami: pertama, dengan mencabut sanksi ekonomi Eropa secara bertahap,” kata Macron.
Macron menekankan perlunya terlibat secara konstruktif dengan Damaskus, dengan menyatakan bahwa Prancis akan bekerja sama dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk membangun kerangka kerja yang mendorong pemulangan pengungsi Suriah dan pekerja terampil.
Baca Juga: Prancis Desak Evaluasi Kerja Sama Uni Eropa-Israel
“Untuk melakukan ini, perlu memberikan jaminan atas penggunaan dana internasional yang tepat. Prancis akan memastikan bahwa prioritas yang dianggap penting diperhitungkan dalam kerangka ini, karena, seperti yang telah saya katakan, stabilitas dan persatuan Suriah juga penting bagi stabilitas Timur Tengah,” tambahnya.
Macron menegaskan kembali bahwa sanksi yang dijatuhkan pada rezim sebelumnya tidak boleh diperbarui, dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota UE guna mengatasi keberatan yang masih ada.
Lebih jauh, sinyal terkoordinasi dari AS dan Prancis menunjukkan adanya penilaian ulang yang lebih luas atas kebijakan Barat terhadap Suriah. Dengan pemerintahan baru yang berkuasa, banyak yang memandang sanksi sebagai penghalang bagi rekonstruksi dan stabilitas jangka panjang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungan Presiden Israel ke Berlin Tuai Aksi Protes