Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Raih Kemenangan Super Tuesday

kurnia - Rabu, 6 Maret 2024 - 22:00 WIB

Rabu, 6 Maret 2024 - 22:00 WIB

7 Views ㅤ

Washington, MINA – Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mencatatkan kemenangan di setidaknya 11 negara bagian dalam pemungutan suara Super Tuesday, jelang pertarungan pilpres AS dengan pesaingnya dari Partai Demokrat Joe Biden pada November 2024 mendatang.

Jajak pendapat menunjukkan Trump menang di California, Virginia, North Carolina, Alabama, Maine, Massachusetts, Oklahoma, Tennessee, Texas, Arkansas dan Colorado, Rabu (6/3) malam, demikian Press Tv.

Namun, Nikki Haley, mantan gubernur Carolina Selatan, membantah Trump menyapu bersih kontes Super Tuesday dengan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di Vermont.

Para pemilih di 15 negara bagian AS dan satu teritori AS-Samoa Amerika-mulai memberikan suara utamanya pada Super Tuesday, salah satu tanggal terpenting dalam kalender pemilihan presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Trump merayakan hasil pemilu dalam sambutannya di Mar-a-Lago di Florida, dengan mengatakan “mereka menyebutnya Super Tuesday karena suatu alasan.”

Biden, dalam pernyataan dikeluarkan tim kampanyenya, memperingatkan bahwa Trump “bertekad untuk menghancurkan” demokrasi AS, setelah kedua saingannya mencetak kemenangan besar dalam pemilihan pendahuluan Super Tuesday.

Trump “bertekad untuk menghancurkan demokrasi kita, merampas kebebasan mendasar seperti kebebasan perempuan untuk membuat keputusan perawatan kesehatan sendiri, pemotongan pajak miliaran dolar bagi orang kaya, Trump akan melakukan apa pun untuk membuat dirinya berkuasa,” kata Biden.

Baik Trump maupun Biden menghadapi tingkat ketidaksetujuan tinggi karena kegagalan ekonomi, politik, dan militer Washington di masa lalu dan saat ini.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Dukungan Biden terhadap perang genosida dilakukan rezim Israel selama berbulan-bulan terhadap warga Palestina terjebak di Jalur Gaza telah membuat marah basis pemilihnya, dan mungkin berdampak pada hasil pemilu.

Sementara dalam wawancara menjelang pemilihan pendahuluan Super Tuesday, Trump dsn Biden mendukung rezim Israel dan mengatakan pihaknya “berada di kubu Israel” di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

“Kamu harus menyelesaikan masalahnya. Anda mengalami invasi yang mengerikan. Hal itu tidak akan pernah terjadi jika saya menjadi presiden,” katanya kepada pembawa acara Fox News, ketika ditanya apakah dia “setuju” dengan cara Israel “melakukan perlawanan di Gaza.”

Trump kemudian menghindari pertanyaan apakah dia mendukung gencatan senjata di Gaza, dan cukup mengatakan bahwa dia benci “melihat apa yang terjadi” di sana.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Menurut media AS, Trump pada hari awal perang mengatakan ia mendukung Israel untuk “menghancurkan Hamas secara permanen”, sebagian besar tidak membahas masalah ini dalam beberapa bulan terakhir. (T/R4/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Eropa