Washington, 7 Syawwal 1438/1 Juli 2017 (MINA) – Presiden AS Donald Trump menyebut kesabaran AS terhadap Korea Utara (Korut) telah habis dan meminta masyarakat internasional mendukung sanksi tambahan untuk menggagalkan program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.
Dalam sambutannya di Gedung Putih bersama Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada Jumat(30/6), Trump juga bersumpah “memperkuat” aliansi AS-Korea Selatan.
“Era kesabaran strategis dengan rezim Korea Utara telah gagal,” kata Trump, menambahkan, “Terus terang, kesabaran itu sudah berakhir.
Sementara Moon yang dikenal lebih vokal dari para pendahulunya dalam melawan Korut, menyetujui pernyataan Trump dan menambahkan pihaknya akan melakukan “balasan tegas” terhadap berbagai upaya Korut terkait percobaan nuklirnya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kedua pemimpin kami akan menggunakan baik sanksi maupun dialog tersebut secara bertahap dan menyeluruh,” kata Moon.
Pyongyang melihat keterlibatan Amerika di Semenanjung Korea, termasuk ditempatkannya 30.000 tentara AS, sebagai sinyal Washington bersiap untuk menyalakan kembali Perang Korea 1950-53.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis memperingatkan konsekuensi dari solusi militer manapun akan menyebabkan efek “tragis dalam skala yang luar biasa”.
Trump menyematkan harapannya untuk meyakinkan Cina, tetangga utama Korea Utara dan mitra dagang utamanya, untuk berbuat lebih banyak dalam mengendalikan Pyongyang, meskipun akhir-akhir ini dia merasa frustrasi karena Beijing belum mengambil tindakan yang lebih kuat.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Sebelumnya pada Kamis, AS menargetkan sebuah bank Cina dan memberi sanksi kepada perorangan serta perusahaannya karena bekerja sama dengan Korea Utara, sementara menyetujui kesepakatan senjata senilai 1,42 miliar dolar AS dengan Taiwan, keputusan yang membuat marah Beijing.
Dalam sambutannya, Trump juga mengatakan dia akan bekerja untuk meratakan ketidakseimbangan perdagangan AS dengan Seoul dan mencari kesepakatan perdagangan yang adil untuk Amerika Serikat dan adil untuk Korea Selatan.
Trump mengatakan Amerika Serikat telah menegosiasikan ulang apa yang dia sebut dengan kesepakatan perdagangan “kasar” dengan Korea Selatan yang disetujui lima tahun yang lalu oleh pendahulunya, Barack Obama.
“Kami akan berbuat lebih banyak untuk menghilangkan hambatan terhadap perdagangan timbal balik dan akses pasar,” kata Trump, menambahkan bahwa kedua pemimpin tersebut telah membicarakan bidang perdagangan baja dan otomotif.(T/RE1/B05)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)