Washington, 7 Jumadil Akhir 1438/6 Maret 2017 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Kongres untuk menyelidiki penyelidikan yang dilakukan Barack Obama terhadap dirinya yang berpotensi bermotif politik selama kampanye pemilu AS 2016.
Pengumuman dari Gedung Putih pada hari Ahad (5/3) itu muncul sehari setelah Trump menuduh presiden pendahulunya melakukan penyadapan telepon menjelang pemilihan presiden pada bulan November tahun lalu, meskipun Trump tidak menunjukkan adanya bukti.
Tuduhan Trump terhadap Obama muncul pada hari Sabtu, setelah sepekan pemerintahannya berada di bawah pengawasan yang lebih ketat terkait terjadinya komunikasi antara pembantu senior Trump dengan pejabat Rusia.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada awal pekan lalu, Washington Post memberitakan tentang pertemuan antara Jaksa Agung Jeff Sessions dan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump menuding pihak Obama diam-diam menekan ponsel Trump itu pada bulan Oktober sebelum Pemilu.
Menurutnya, apa yang dilakukan Obama kepada timnya seperti skandal 1974 skandal yang menumbangkan Presiden Richard Nixon.
Namun, seorang juru bicara mantan Presiden Obama telah menolak tuduhan itu dan menyebutnya “hanya palsu”.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Intelijen AS telah menuduh publik Rusia mencoba turut campur dalam pemilu AS mendukung Trump. Muncul pertanyaan, “Apakah beberapa kali dalam kampanye Trump berkolusi dengan pemerintah Moskow?” (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia