Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Siap Tawarkan Saudi Paket Persenjataan Senilai Rp1.682 Triliun

Ali Farkhan Tsani - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Mohamed bin Salman dan Donald Trump. (Anadolu Agency)

New York, MINA – Amerika Serikat siap menawarkan paket persenjataan senilai lebih dari $100 miliar (Rp1.682 triliun) kepada Arab Saudi.

Sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut mengatakan, proposal sedang disiapkan untuk diumumkan dalam kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Kerajaan tersebut pada bulan Mei. The Jerusalem Post melaporkan, Jumat (25/4).

Paket yang ditawarkan muncul setelah pemerintahan AS era Joe Biden gagal menyelesaikan pakta pertahanan dengan Riyadh, sebagai bagian dari kesepakatan luas untuk membujuk Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel.

Proposal Biden menawarkan akses ke persenjataan AS yang lebih canggih sebagai imbalan atas penghentian pembelian senjata China dan pembatasan investasi Beijing di negara tersebut.

Baca Juga: Yaman Tembak Jatuh 7 Pesawat Nirawak Reaper Senilai $200 Juta dalam 6 Pekan

Gedung Putih, Pentagon, dan kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Dalam masa jabatan pertamanya, Trump merayakan penjualan senjata ke Arab Saudi sebagai hal yang baik untuk lapangan pekerjaan di AS.

Lockheed Martin Corp dapat memasok berbagai sistem persenjataan canggih termasuk pesawat angkut C-130, kata sumber.

Satu sumber mengatakan Lockheed juga akan memasok rudal dan radar.

Baca Juga: Perdagangan Afghanistan dengan India Terhenti karena Pakistan Tutup Perbatasan

RTX Corp yang sebelumnya dikenal sebagai Raytheon Technologies, juga diharapkan memainkan peran penting dalam paket tersebut, yang akan mencakup pasokan dari kontraktor pertahanan utama AS lainnya seperti Boeing Co, Northrop Grumman Corp, dan General Atomics.

Sumber-sumber menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Lockheed Martin, RTX, Northrop, dan General Atomics menolak berkomentar. Boeing juga tidak segera menanggapi permintaan komentar. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Minta India dan Pakistan “Menahan Diri” Usai Serangan Mematikan di Kashmir

Rekomendasi untuk Anda