Trump Tolak Tunda Kunjungannya ke Israel

Presiden Amerika Serikat . (Foto: Bill Pugliano/Getty Images)

London, 11 Sya’ban 1438/7 Mei 2017 (MINA) – Gedung Putih dilaporkan telah menolak sebuah proposal dari yang meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menunda kunjungannya ke Tel Aviv yang bertepatan dengan peringatan 50 tahun perang Arab-Israel 1967.

Berdasarkan laporan harian Saudi yang bermarkas di London, Al-Hayat, pada hari Sabtu (6/5), Trump saat ini dijadwalkan akan mengunjungi Tel Aviv pada 22 Mei, tapi pejabat Israel ingin AS mengatur ulang perjalanan itu. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Al-Hayat yang mengutip sumber-sumber Barat dengan tidak disebutkan namanya, memberitakan bahwa Gedung Putih menolak usulan tersebut karena kendala penjadwalan dan kekhawatiran jika menata ulang perjalanan tersebut akan membuat AS tampak bias dalam upaya terus-menerus untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.

Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Israel mengenai permintaan tersebut.

Pada hari Kamis (4/5), Trump mengumumkan tur luar negerinya yang pertama sebagai presiden AS ke Arab Saudi, Israel dan Vatikan pada akhir bulan ini.

Pembantu Trump mengatakan bahwa kunjungan ke Arab Saudi adalah upaya untuk menjangkau dunia Muslim setelah komentar kontroversial presiden mengenai Islam dan penganutnya selama kampanye pemilihannya.

Namun, waktu perjalanan ke Israel telah menimbulkan spekulasi bahwa kunjungan tersebut dapat memberi sinyal sebuah pengumuman besar setelah Trump berulang kali menyatakan niatnya memindahkan kedutaan AS ke Al-Quds (Yerusalem Timur).

Jerusalem Day pada tanggal 23 Mei adalah hari libur nasional di Israel yang memperingati penyatuan kota tersebut setelah menguasai Al-Quds dari Yordania.

Perang Arab-Israel 1967 memiliki dampak besar di Timur Tengah dan oleh banyak orang di dunia Arab disebut sebagai ‘al-Naksa’ (kemunduran).

Kemenangan Israel dalam di tahun itu menyebabkan pendudukan terhadap Yerusalem Timur, Tepi Barat, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan, yang berlanjut sampai hari ini.

Israel juga menduduki Semenanjung Sinai pada kemenangan itu, tapi kemudian menarik tentaranya pada tahun 1982 sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Mesir. (T/RI-1/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.