Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Tuai Kritik Tajam Usai Unggah Gambar AI Kenakan Kostum Paus

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

1 Views

Hasil rekayasa AI yang diunggah Presiden AS menggambarkan dirinya mengenakan kostum Paus. [Foto: Tangkapan Layar X]

Washington DC, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghadapi kritik keras, termasuk dari umat Katolik, setelah ia mengunggah foto hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) yang memperlihatkan dirinya sebagai Paus.

Gambar itu diunggah beberapa hari menjelang konklaf untuk memilih Paus berikutnya. Al Jazeera melaporkan, Ahad (4/5).

Trump, yang bukan seorang Katolik dan tidak menghadiri gereja secara rutin, mengunggah gambar tersebut di platform Truth Social miliknya pada Jumat (2/5) malam, kurang dari sepekan setelah ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal bulan lalu pada usia 88 tahun.

Gedung Putih kemudian mengunggah ulang gambar tersebut di akun resminya di platform X.

Baca Juga: Solidaritas untuk Palestina, Band Irlandia Kneecap Keluar dari Agensi AS

Gambar tersebut menunjukkan Trump yang tidak tersenyum duduk di kursi berhias, mengenakan jubah kepausan putih dan hiasan kepala, dengan jari telunjuk kanannya terangkat.

Hal itu terjadi setelah Trump bercanda kepada wartawan pekan ini bahwa ia ingin menjadi paus berikutnya, beberapa hari sebelum para kardinal memulai konklaf untuk memilih penerus Paus Fransiskus.

Ketika ditanya siapa yang ingin menggantikan Paus Fransiskus, Trump berkata, “Saya ingin menjadi Paus, itu akan menjadi pilihan nomor satu saya.”

Unggahan itu langsung menuai kemarahan di X, termasuk dari kalangan Republikan yang menentang Trump, sebuah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai “kaum Republikan konservatif pro-demokrasi yang melawan Trump & Trumpisme”.

Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion

Kelompok itu mengunggah ulang gambar itu, menyebutnya sebagai “penghinaan terang-terangan terhadap umat Katolik dan ejekan terhadap iman mereka”.

Konferensi Katolik Negara Bagian New York, yang menyatakan pihaknya mewakili para uskup negara bagian dalam bekerja sama dengan pemerintah, menyuarakan kritik tajam terhadap gambar tersebut.

“Tidak ada yang pintar atau lucu tentang gambar ini, Tuan Presiden,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X.

“Kami baru saja memakamkan Paus Fransiskus terkasih kami dan para kardinal akan segera memasuki konklaf untuk memilih pengganti baru Santo Petrus. Jangan mengejek kami,” katanya.

Baca Juga: Zelensky Tolak Gencatan Senjata 3 Hari dari Putin, Desak Gencatan Senjata Lebih Panjang

Mantan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menulis di X, “Ini adalah gambar yang menyinggung orang beriman, menghina lembaga, dan menunjukkan bahwa pemimpin sayap kanan global senang menjadi badut. Sementara itu, ekonomi Amerika terancam resesi dan dolar kehilangan nilainya.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Tunda Kunjungan ke Azerbaijan Setelah Turkiye Dilaporkan Tolak Akses Wilayah Udara

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Breaking News
Eropa
Internasional