Washington DC, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghadapi kritik keras, termasuk dari umat Katolik, setelah ia mengunggah foto hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) yang memperlihatkan dirinya sebagai Paus.
Gambar itu diunggah beberapa hari menjelang konklaf untuk memilih Paus berikutnya. Al Jazeera melaporkan, Ahad (4/5).
Trump, yang bukan seorang Katolik dan tidak menghadiri gereja secara rutin, mengunggah gambar tersebut di platform Truth Social miliknya pada Jumat (2/5) malam, kurang dari sepekan setelah ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal bulan lalu pada usia 88 tahun.
Gedung Putih kemudian mengunggah ulang gambar tersebut di akun resminya di platform X.
Baca Juga: Israel Laporkan 1.217 Orangnya Luka Akibat Serangan Iran
Gambar tersebut menunjukkan Trump yang tidak tersenyum duduk di kursi berhias, mengenakan jubah kepausan putih dan hiasan kepala, dengan jari telunjuk kanannya terangkat.
Hal itu terjadi setelah Trump bercanda kepada wartawan pekan ini bahwa ia ingin menjadi paus berikutnya, beberapa hari sebelum para kardinal memulai konklaf untuk memilih penerus Paus Fransiskus.
Ketika ditanya siapa yang ingin menggantikan Paus Fransiskus, Trump berkata, “Saya ingin menjadi Paus, itu akan menjadi pilihan nomor satu saya.”
Unggahan itu langsung menuai kemarahan di X, termasuk dari kalangan Republikan yang menentang Trump, sebuah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai “kaum Republikan konservatif pro-demokrasi yang melawan Trump & Trumpisme”.
Baca Juga: Jurnalis Yahudi: Rencana ‘Israel Raya’ Netanyahu Memicu Kekacauan di Timur Tengah
Kelompok itu mengunggah ulang gambar itu, menyebutnya sebagai “penghinaan terang-terangan terhadap umat Katolik dan ejekan terhadap iman mereka”.
Konferensi Katolik Negara Bagian New York, yang menyatakan pihaknya mewakili para uskup negara bagian dalam bekerja sama dengan pemerintah, menyuarakan kritik tajam terhadap gambar tersebut.
“Tidak ada yang pintar atau lucu tentang gambar ini, Tuan Presiden,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X.
“Kami baru saja memakamkan Paus Fransiskus terkasih kami dan para kardinal akan segera memasuki konklaf untuk memilih pengganti baru Santo Petrus. Jangan mengejek kami,” katanya.
Baca Juga: Mayoritas Warga AS Tolak Keterlibatan Militer Negaranya dalam Konflik Israel-Iran
Mantan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menulis di X, “Ini adalah gambar yang menyinggung orang beriman, menghina lembaga, dan menunjukkan bahwa pemimpin sayap kanan global senang menjadi badut. Sementara itu, ekonomi Amerika terancam resesi dan dolar kehilangan nilainya.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Masuk “Daftar Hitam” PBB atas Pelanggaran Berat terhadap Anak-anak di Gaza