Yerusalem, MINA – Presiden AS Donald Trump menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (27/3) untuk memberi selamat kepadanya bahwa ia akan membentuk pemerintahan berikutnya, kata Kantor Perdana Menteri.
Telepon itu datang sehari setelah Netanyahu mendekati pemerintah persatuan bersama saingannya Benny Gantz.
“Presiden Amerika Serikat menelepon Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan memberi selamat kepadanya bahwa ia akan membentuk dan memimpin pemerintahan berikutnya,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan, demikian Times of Israel melaporkan.
“Selama pembicaraan, yang hangat dan bersahabat, para pemimpin membahas berbagai langkah yang diperlukan untuk menangani penyebaran pandemi virus corona,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump dan Netanyahu “membahas perkembangan terkini tentang pandemi virus corona, dan Presiden berterima kasih kepada Perdana menteri atas tindakannya yang kuat untuk menghentikan penyebarannya.”
“Kedua pemimpin sepakat untuk bekerja sama secara erat untuk memerangi virus dan meminimalkan dampak globalnya,” kata pernyataan Gedung Putih.
Secara resmi, Gantz yang ditugasi oleh Presiden Israel Reuven Rivlin untuk membentuk pemerintah Israel berikutnya, direkomendasikan sebagai perdana menteri oleh 61 Anggota Knesset. Namun, kesepakatan persatuan yang diantisipasi akan membuat Netanyahu tetap sebagai perdana menteri selama 18 bulan ke depan, selanjutnya ia akan menyerahkannya kepada Gantz.
Namun, dalam kesepakatan “rotasi” itu diyakini banyak pengamat tidak akan terjadi.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Gantz terpilih sebagai Ketua Knesset pada Kamis malam sebagai bagian dari kesepakatan persatuan yang diambil. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian