Labuan, MINA – Meskipun masa tanggap darurat untuk musibah tsunami selat sunda berakhir hari ini, 9 Januari 2019, Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) masih konsisten berada di lokasi bencana untuk membantu para korban.
“Sampai hari ini dan beberapa pekan mendatang, UAR akan tetap berada di posko membantu masyarakat korban” kata Koordinator Lapangan Posko UAR Labuan, Syahrul Ihsan Hizbullah kepada MINA di Labuan, Banten, Rabu (9/1).
“UAR mulai bergerak tanggal 23 Desember, sehari setelah terjadi bencana. Kita masuk melalui koneksi di BUMN Peduli. Setelah itu bergerak mandiri berkoordinasi dengan BPBD dan Basarnas. Untuk kegiatan evakuasi bersama Basarnas tanggal 24 (Desember),” kata Syahrul.
Ia mengatakan bahwa tim turun ke titik-titik bencana di Labuan, Tanjung Lesung, Carita, Anyar, Kecamatan Sumur, hingga Taman Jaya di Ujung Kulon.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Selama ini UAR menerjunkan 40 orang personel yang kini tersisa hingga 20 personel. Tim berasal dari markas UAR di Bogor dan tim dari berbagai wilayah Jabodetabek.
“Kita tidak hanya turun ke posko-posko utama, tetapi kita juga turun langsung ke masyarakat, mencari tahu ke setempat yang terkena dampat tsunami. Berapa KK yang kena lalu kita salurkan bantuan,” kata Syahrul.
Meski berakhir masa tanggap darurat, bantuan logistik dan pendampingan untuk para korban selamat terus dilakukan.
Pemerintah Provinsi Banten berencana akan membangun 1.073 hunian sementara (Huntara) bagi para korban di pesisir. (L/RI-1/P2)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka