New York, 8 Ramadhan 1436/25 Juni 2015 (MINA) – Kontingen penjaga perdamaian PBB yang bertugas di Republik Afrika Tengah (CAR) mendapat tuduhan baru “melakukan pelecehan seksual” terhadap anak-anak jalanan di Bangui.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Stephane Dujarric mengatakan, insiden terbaru adalah kasus pelecehan seksual ketiga yang diduga melibatkan tentara penjaga perdamaian terhadap anak di CAR, di mana dua kasus telah dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir.
“Jika dugaan memiliki dasar, ini merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip PBB dan kode etik dari pasukan penjaga perdamaian,” kata Dujarric, di New York, Selasa (23/6), Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dujarric mengatakan, misi PBB di Bangui telah diberitahu oleh negara kontribusi pasukan, terkait tuduhan baru dan penyelidikan telah dimulai.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Laporan PBB itu tidak menyebut negara asal tentara pelaku, tetapi seorang pejabat PBB mengatakan itu adalah kontingen negara Afrika.
Dujarric menambahkan, negara anggota pasukan PBB MINUSCA akan diminta untuk mengambil tindakan hukum secara cepat dan tepat.
Dalam kasus sebelumnya, MINUSCA telah meminta Maroko membuka penyelidikan resmi setelah ada tuduhan bahwa salah satu tentaranya memperkosa seorang gadis CAR di bawah usia 16 tahun.
Sebuah laporan PBB oleh penyelidik HAM tahun lalu memberi kesaksian rinci dari anak-anak di Republik Afrika Tengah yang mengatakan, mereka mengalami pelecehan seksual oleh tentara Perancis, Chad dan Equatorial Guinea. (T/P001/R05)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza