Tujuh Balasan Untuk Orang Yang Berpuasa Ramadhan

Oleh Ali Farkhan Tsani, Direktur Islamic Center Ma’had Tahfidz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) Kota Bekasi, Jawa Barat

Orang yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, serta pengharapan akan ridha Allah, akan mendapat balasan dari Allah berupa: diangkat derajatnya ke tingkat muttaqin, mendapat Allah, dijauhkan dari api neraka, mendapatkan syafa’at (pertolongan) Allah, diampuni dosa-dosanya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya.

Paling tidak, ada 7 (tujuh) balasan terbaik dari Allah untuk mereka yang puasanya diterima oleh-Nya.

Pertama, diangkat derajatnya menjadi orang bertakwa

Ini sesuai firman Allah:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 183).

Kedua, mendapat ampunan Allah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : “Barangsiapa berpuasa (Ramadhan) karena imannya (kepada Allah) dan hanya mengharapkan (ridha-Nya), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(H.R. Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَعَرَفَ حُدُوْدَهُ وَتَحَفَّظَ مِمَّا كَانَ يَنْبَغِيْ اَنْ يُتَحَفَّظَ مِنْهُ

Artinya : ”Barangsiapa dan mengetahui segala batas-batasnya, serta memelihara diri dari segala yang baik dipelihara diri darinya, niscaya shaumnya itu menutupi dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R. Ahmad dan Al-Baihaqi dari Abu Sa’id Radhiyallahu ‘Anhu).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya : “Barangsiapa mendirikan  (shalat malam) pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan pengharapan akan ridha Allah akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana hari dilahirkan oleh ibunya”. (H.R. An-Nasa’i dari Abdurrahman bin ‘Auf Radhiyallahu ‘Anhu).

شَهْرٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya : “Bulan (Ramadhan) diwajibkan Allah atas kalian shaum dan dianjurkan bagi kalian shalat (malam), maka barangsiapa yang shaum dan shalat (malam) dengan keimanan dan pengharapan akan ridha Allah akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana hari dilahirkan oleh ibunya”. (H.R. Ibnu Majah).

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya : “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memfardhukan shaum Ramadhan atas kalian dan menganjurkan atas kalian shalat malam di dalamnya, maka berangsiapa shaum dan shalat malam (pada bulan Ramadhan) dengan keimanan dan pengharapan akan ridha Allah akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana hari dilahirkan oleh ibunya”. (H.R. Nasa’i).

Ketiga, dijauhkan dari api neraka

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Artinya : “Siapa dari seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah jauhkan dirinya dengan neraka sejauh tujuh puluh tahun”. (H.R. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu).

Keempat, mendapatkan syafa’at 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Artinya : “Shaum dan Qur’an itu memintakan syafa’at untuk seseorang di hari Kiamat nanti. Shaum berkata : Wahai Rabbku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafa’at baginya. Dan berkata pula Al-Qur’an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat.” (H.R..Ahmad dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu).

Kelima, mendapatkan dua kebahagiaan 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya : “Bagi orang yang shaum mendapat dua kebahagiaan, satu kebahagiaan saat berbuka, dan satu kebahagiaan saat berjumpa dengan Rabbnya”. (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Keenam, menyehatkan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

اُغْزُوْاتَغَنَّمُوْا وَصُوْمُوْا تَصِحُّوْا وَسَافِرُوْاتَسْتَغْنُوْا

Artinya :”Berperanglah niscaya kalian mendapat ghanimah, bershaumlah kalian niscaya kalian menjadi sehat, dan bepergianlah kalian niscaya kalian akan berkecukupan”. (H.R. Ath-Thabrani).

Ketujuh, dimasukkan ke dalam surga-Nya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ

Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mendirikan shalat, dan shaum Ramadhan, maka wajib bagi Allah memasukkannya ke syurga”.   (H.R. Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

Artinya  : “Bertaqwalah kepada Allah Tuhan kalian, dan shalatlah kalian lima waktu, dan shaumlah kalian pada bulan (Ramadhan), dan tunaikanlah zakat harta-harta kalian, dan tha’atilah perintah atas kalian, niscaya akan dimasukkan ke dalam syurga tuhan kalian”. (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu).

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مَعَهُمْ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Artinya : ” Sesungguhnya di syurga itu ada sebuah pintu yang disebut “Ar-Rayyaan”. Pada hari kiamat berkata: Di manakah orang yang shaum? ( untuk masuk syurga melalui pintu itu. Jika  yang terakhir di antara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Maka, dengan berbagai keutamaan itulah, marilah kita kerjakan ibadah puasa Ramadhan ini dengan penuh keikhlasan, keimanan dan kebahagiaan. Bukan sekedar melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, tepi tentunya juga mengisinya dengan berbagai amal shalih untuk menambah kualitas kita di hadapan Allah.

Walaupun di tengah berbagai pembatasan pergerakan dalam upaya pencegahan virus Corona (Covid-19).

Semoga Allah berkenan menerima ibadah puasa Ramadhan kita dan amal ibadah lainnya di sepanjang bulan suci Ramadhan tahun ini. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)