Lhokseumawe, MINA – Sebanyak 297 pengungsi etnis Rohingya terdampar di Perairan Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (7/9) dini hari, setelah terombang-ambing di lautan selama tujuh bulan.
Menurut keterangan Kepala Desa setempat Munir Cut Ali, kelompok pengungsi itu didominasi oleh perempuan dan anak-anak, mereka terlihat di laut dan kemudian penduduk setempat membantu mereka mendarat di dekat Lhokseumawe.
“Kami melihat sebuah kapal datang ke darat di Ujong Blang dan kemudian kami membantu mereka mendarat dengan selamat,” kata Ali.
Kepala Militer daerah itu, Roni Mahendra, mengatakan, setidaknya satu anggota kelompok pengungsi itu terdiri dari 102 pria, 181 wanita dan 14 anak. Di antara mereka ada yang sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Sementara menurut keterangan yang dihimpun staf UNHCR (Badan Pengungsi PBB) di Lhokseumawe, menyebutkan bahwa pengungsi Rohingya itu telah berbulan-bulan berada di laut.
“Dari keterangan mereka, sudah 7 bulan di laut,” kata staf UNHCR di Lhokseumawe.
Mendaratnya pengungsi Rohingya ini merupakan gelombang kedua dalam dua bulan terakhir di Aceh. Pada Juni lalu, sebanyak 94 pengungsi Rohingya telah terdampar di perairan Aceh Utara. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan