Canberra, MINA – Australia semakin Asia jika melihat data statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Australia (ABS) untuk tahun 2018.
Saat ini ada 7 juta migran yang tinggal di Australia. Mereka yang kelahiran Inggris menjadi kelompok warga paling besar, demikian ABC News Indonesia melaporkannya yang dikutip MINA, Rabu (10/4).
Namun mereka yang lahir di Cina dan India menduduki peringkat kedua dan ketiga. Dan jika digabungkan keseluruhan 10 besar asal negara pendatang di Australia, warga asal Asia sekarang lebih banyak dibandingkan mereka yang berasal dari Eropa.
Menurut Asisten Direktur Statistik Migration ABS Neil Scott angka terbaru ini menunjukkan di tahun 2018 jumlah warga Australia yang lahir di luar negeri adalah sebanyak 29 persen.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Masyarakat multikultur Australia berisi migran dari seluruh negara yang ada di dunia ini. Meski ada 18 juta warga yang lahir di Australia, namun masyarakat kita semakin memiliki budaya yang terus beragam,” kata Scott.
Dalam sejarahnya, warga pendatang Australia pada awalnya didominasi mereka yang berasal dari Inggris Raya dan Irlandia.
Kemudian di masa Perang Dunia II dan sesudahnya, warga dari negara Eropa lainnya mulai berdatangan, terutama dari Italia dan Yunani.
Di tahun 1970-an, akibat Perang Vietnam, banyak keluarga asal Vietnam Selatan mengungsi dalam peristiwa yang dikenal dengan manusia perahu.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Migrasi dari Cina dan India menjadi penyumbang migran terbesar ke Australia dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini ada 992 ribu warga Australia yang lahir di Inggris, disusul Cina 651 ribu orang, dan India di tempat ketiga dengan 592 ribu orang.
Indonesia juga termasuk salah satu negara yang menyumbang migrasi ke Australia dengan warga asal Indonesia yang tinggal di sini diperkirakan berjumlah sekitar 85 ribu orang.(T/R01/RS2)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)