Palestina adalah tanah suci yang menjadi pusat perhatian umat Islam di seluruh dunia. Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel telah menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Palestina. Di tengah perjuangan ini, peran muslimah memiliki nilai strategis yang tidak bisa diabaikan.
Dengan landasan syariat Islam, muslimah dapat memberikan kontribusi nyata dalam membela kemerdekaan Palestina. Setidaknya berikut tujuh peran strategis Muslimah dalam membantu perjuangan Palestina.
Pertama, Peran Sebagai Pendukung Moral dan Spiritual
Muslimah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan moral dan spiritual kepada keluarga dan masyarakat yang berjuang di Palestina.
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Dalam sejarah Islam, Ummu Sulaim memberikan semangat kepada para mujahid, termasuk suaminya, untuk berjuang di medan perang. Begitu pula, muslimah Palestina terus mendorong anak-anak mereka untuk bersabar dan tetap teguh di tengah penindasan.
Kedua, Peran dalam Pendidikan Generasi Mujahid
Muslimah adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Di Palestina, para ibu muslimah mendidik anak-anak mereka untuk memahami pentingnya perjuangan membela tanah air.
Banyak kisah heroik yang dimulai dari pendidikan seorang ibu, seperti kisah Khansa yang mendorong anak-anaknya untuk berjihad di jalan Allah. Generasi muda Palestina yang tumbuh dengan pendidikan islami memiliki semangat yang kuat untuk mempertahankan tanah air mereka.
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Ketiga, Peran dalam Media dan Informasi
Di era modern, muslimah dapat menjadi suara bagi Palestina melalui media. Banyak aktivis muslimah menggunakan media sosial untuk menyuarakan penderitaan rakyat Palestina dan menggalang dukungan internasional. Hal ini mengingatkan pada peran wanita seperti Asma’ binti Abu Bakar yang cerdas dalam menyampaikan pesan-pesan strategis pada masa Rasulullah.
Keempat, Peran Sebagai Pejuang di Lapangan
Sejarah mencatat bahwa wanita Palestina sering berada di garis depan perjuangan. Misalnya, mereka terlibat dalam aksi demonstrasi, menghadapi tentara pendudukan, bahkan menjadi bagian dari pasukan pertahanan. Peran ini mengingatkan kita pada Nusaibah binti Ka’ab, seorang sahabat wanita yang berani dalam perang Uhud.
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Kelima, Peran dalam Membangun Ketahanan Ekonomi
Muslimah Palestina juga berkontribusi dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga di tengah blokade yang ketat. Mereka mengelola usaha kecil-kecilan, menjual kerajinan, dan mendukung kehidupan masyarakat. Ini adalah bentuk jihad ekonomi yang mendukung keberlanjutan perjuangan melawan penjajahan.
Keenam, Peran dalam Diplomasi dan Advokasi Internasional
Muslimah juga dapat berperan sebagai diplomat informal yang menyuarakan perjuangan Palestina di forum internasional. Tokoh-tokoh muslimah dunia seperti Malala Yousafzai dan Linda Sarsour sering mengangkat isu Palestina di panggung global. Peran ini mengingatkan kita pada sosok Ratu Balqis, yang dengan kebijaksanaannya mampu memimpin dialog dengan Nabi Sulaiman.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Ketujuh, Peran dalam Menggalang Solidaritas Umat Islam
Muslimah memiliki kekuatan untuk menggerakkan umat melalui organisasi dan komunitas. Mereka bisa memimpin penggalangan dana, aksi solidaritas, dan kampanye doa bersama untuk Palestina. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah, “Doa adalah senjata orang mukmin.” Solidaritas yang dipimpin muslimah memperkuat kesatuan umat Islam dalam mendukung perjuangan Palestina.
Pentingnya Landasan Syari dalam Perjuangan Muslimah
Semua peran muslimah harus dilandasi oleh syariat Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan untuk menolong sesama muslim, sebagaimana firman-Nya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (QS. Al-Maidah: 2). Dengan landasan ini, setiap langkah perjuangan muslimah menjadi bagian dari ibadah kepada Allah.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Sejarah Islam memberikan banyak teladan bagi muslimah dalam membela hak dan kemerdekaan. Kisah Khadijah binti Khuwailid yang mengorbankan harta demi dakwah Islam, atau Aisyah yang berperan sebagai pendidik dan penggerak umat, memberikan inspirasi abadi bagi muslimah dalam perjuangan masa kini.
Di tengah perjuangan mereka, muslimah Palestina menghadapi tantangan besar, mulai dari ancaman fisik hingga tekanan psikologis. Namun, kekuatan iman dan solidaritas umat Islam memberikan mereka ketabahan. Dengan dukungan internasional, tantangan ini dapat diatasi.
Muslimah di seluruh dunia juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung perjuangan Palestina. Mereka bisa memanfaatkan platform global untuk mengadvokasi keadilan, seperti yang dilakukan oleh banyak aktivis muslimah. Ini adalah bagian dari peran global muslimah dalam menegakkan keadilan dan kemerdekaan.
Untuk muslimah di Indonesia misalnya, di bulan November ini digelar acara BSP (Bulan Solidaritas Palestina). Acara yang diinisiasi oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melalui organisasi ke Palestinaannya, yaitu Aqsa Working Group (AWG) itu sudah berjalan beberapa tahun setiap bulan November. Dalam acara tersebut, banyak kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk selalu menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian mendalam kepada saudara muslim di Palestina.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Peran muslimah dalam membela kemerdekaan Palestina adalah bukti nyata bahwa wanita memiliki kekuatan besar dalam perjuangan. Dengan berbagai kontribusi strategis, muslimah menjadi pilar penting dalam membangun peradaban yang adil dan damai. Semoga kontribusi ini menjadi amal jariyah yang mengantarkan mereka pada keridhaan Allah. Wallahu a’lam bish-shawab.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara