Kuala Lumpur, MINA – Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) menegaskan tujuh tekad utama untuk memastikan Malaysia bersama Sumud Nusantara dan menolak normalisasi dengan pendudukan Zionis Israel.
MAPIM juga bertekad untuk tetap menjadi suara kuat di dunia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, terutama di tengah serangan berkelanjutan penjajah di Jalur Gaza.
Ketua MAPIM, Dr Ahmad Sani Araby Al-Kahery, menegaskan Malaysia tidak boleh berdiam diri menghadapi kejahatan kemanusiaan, termasuk pembunuhan anak-anak, perempuan dan warga sipil, serta serangan terhadap rumah sakit dan sekolah.
“Malaysia tidak akan pernah menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis, apalagi berkompromi dengan penjajahan. Kami menuntut perang dihentikan segera, akses koridor kemanusiaan dibuka tanpa syarat, dan gencatan senjata permanen dilaksanakan,” ujarnya saat membacakan Deklarasi Sumud Nusantara pada acara puncak Sumud Nusantara 2025 di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Ahad (24/8) malam.
Baca Juga: Kecaman Keras PM Anwar Ibrahim: Rezim Zionis Kejam, Dunia Harus Bertindak
Dalam deklarasi itu, MAPIM juga mengecam pembunuhan 283 jurnalis di Gaza sebagai kejahatan terhadap kebebasan pers. Ahmad Sani menegaskan rakyat Malaysia bersama masyarakat Nusantara akan terus menyalurkan bantuan, termasuk untuk mengatasi kelaparan di Gaza, meski menghadapi berbagai tantangan.
“Diperkuat doa dan persatuan, kita berdiri bersama Gaza hingga Palestina benar-benar merdeka. Inilah tekad Sumud Nusantara: kuat, tidak goyah, dan terus bertahan hingga penjajahan berakhir,” katanya.
Acara tersebut dihadiri Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim yang menyampaikan pidato solidaritas, serta sejumlah menteri kabinet dan tokoh masyarakat sipil, termasuk Ketua Sumud Nusantara merangkap CEO Cinta Gaza Malaysia Muhammad Nadir Al-Nuri Kamaruzaman.
Sementara Muhammad Nadir Al-Nuri Kamaruzaman, menambahkan bahwa gelombang solidaritas rakyat Malaysia kali ini akan menjadi rekor tersendiri dalam sejarah dukungan bagi Palestina.
Baca Juga: Demonstran di Yunani Bawa Manekin Berkafan sebagai Simbol Korban di Gaza
“Kampanye ini akan memecahkan rekor Malaysia sebagai gerakan massa terbesar untuk Gaza. Ini bukan sekadar acara, tetapi momentum kebangkitan Nusantara membela Palestina, hingga dunia mendengar suara kita,” tegasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Tolak Masuk Wali Kota Barcelona usai Putuskan Hubungan dengan Tel Aviv