TUJUH TIPS PERSIAPAN KESEHATAN BAGI CALON JAMA’AH HAJI

Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji (antara foto)
Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji (antara foto)

Jakarta,  23 Syawwal 1436H / 8 Agusus 2015 (MINA) – Sebanyak 2.600 orang calon jama’ah haji tahun ini, masuk dalam kategori pembinaan kesehatan dan kemungkinan besar mereka baru dapat diberangkatkan apabila kondisi kesehatannya sudah memungkinkan dengan mengikuti saran petugas kesehatan di daerahnya masing-masing.

Dalam kaitan ini Kepala Pusat Kesehatan  Haji Kementerian Kesehatan dr Fidiansjah mengatakan, calon jamaah haji perlu memperhatikan tujuh hal yang berkaitan  dengan kesehatan.

Ia mengingatkan ada tujuh persiapan kesehatan yang sebaiknya dilakukan calon Indonesia sebelum berangkat menunaikan ibadah haji . Demikian PRSI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Persiapan yang pertama adalah para calon jemaah haji harus memeriksakan kesehatan secara rinci ke dokter yang biasa dikunjungi atau dokter terdekat. Tujuannya adalah agar dapat dideteksi kemungkinan penyakit dan masih ada waktu untuk mengatasinya.

Persiapan yang kedua  adalah jika calon jemaah haji memang memiliki penyakit kronik dan memerlukan obat secara teratur, agar dapat membawa persediaan obat yang dibutuhkan selama di tanah suci.

Persiapan ketiga, jika menurut dokter yang biasa menangani di Tanah Air seorang jemaah haji memiliki masalah kesehatan, maka agar tidak lupa meminta surat keterangan dokter.

Surat keterangan dokter ini selajutnya diserahkan ke dokter kloter atau dokter rombongan bila ONH plus. “Kalau dari sekarang sudah tahu siapa dokter kloter atau, dari sekarang bicarakan dengan dokter kloter/rombongan tentang masalah kesehatan anda, dengan membawa surat dari dokter yang biasa merawat  anda,” demikian dinyatakan.

Persiapan keempat adalah dengan melakukan olahraga teratur seperti jalan kaki sebanyak 3-4 kali per minggu. Hal itu karena dalam perjalanan haji nantinya minimal ada empat rute jalan kaki yang cukup jauh, yaitu tawaf, sai, jalan dari hotel/pondokan ke masjid dan jalan dari kemah di Mina ke tempat melontar jumroh.

Sedangkan kelima adalah jika jamaah haji berangkat bersama orang tua yang berusia lanjut, apalagi yang memang sudah sakit, maka harus melakukan persiapan lebih rinci seperti pengetahuan tentang menyewa kursi roda atau kemungkinan ikut safari wukuf dan lainnya.

Persiapan nomor enam adalah mulai mengenal dan mempelajari tentang fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada di Arab Saudi pada musim haji, mulai dari petugas kesehatan kloter, pelayanan kesehatan di sektor, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) ataupun lokasi RS Arab Saudi.

Persiapan terakhir atau ketujuh adalah agar para jamaah haji juga dapat mempelajari situasi kesehatan atau wabah penyakit yang mungkin muncul di musim haji kali ini. (T/AE/P2)

 Mi’raj Islamic News Agency

 

 

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0