Kairo, 20 Dzulqo’dah 1435/14 September 2014 (MINA) – Tujuh tokoh Muslim Mesir, termasuk anggota Ikhwanul Muslimin dan organisasi lainnya, diminta meninggalkan Qatar pekan ini, menurut situs berita Al Arabiya Mesir.
Sumber-sumber Ikhwanul Muslimin mengkonfirmasikan ulama Wagdi Ghoneim, Amr Darrag, Gamal Abdel-Sattar, Essam Teleima, Ashraf Badr Al-Din, Mahmoud Hussein dan Hamza Zawbaa di minta meninggalkan negara yang punya hubungan baik dengan organisasi itu, harian Mesir Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Amr Darrag yang juga tokoh partai Kebebasan dan Keadilan (milik Ikhwanul Muslimin) mengatakan dalam website resmi Ikhwanul Muslimin, keputusan meninggalkan Qatar dibuat untuk menghilangkan “ejekan” negara lain yang mempermalukan Qatar karena dukungannya kepada organisasi yang kini dilarang di Mesir itu.
“Kami menghargai peran besar Negara Qatar dalam mendukung rakyat Mesir dalam revolusi melawan junta militer, dan mengerti keadaan yang dihadapi negara itu,” ujar Darrag.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dia menambahkan, “Dalam rangka menghindari yang bisa membuat rasa malu Negara Qatar, di mana selama ini kami ketahui sangat ramah dan mendukung Ikhwanul Muslimin serta sayap politiknya, maka pihak berwenang memindahkan tempat tinggal mereka ke luar negara Qatar, dan kami hormati permintaan itu. ”
Qatar telah “diserang” Mesir dan negara-negara Teluk lainnya, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, karena mendukung Ikhwanul Muslimin yang kini terpinggirkan di negaranya.
Sejak penggulingan Presiden Muhamad Mursi Juli 2012, banyak tokoh Ikhwan dan sekutunya berpindah ke Mesir, sebagian besar ke Qatar atau Turki sejak organisasinya di beri putusan “teroris” oleh pemerintah.(T/R04/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata