Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuh Wilayah Provinsi Bali Terdampak Banjir dan Longsor

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

0 Views

Kondisi banjir di wilayah Kota Denpasar, Provinsi Bali, Selasa (9/9/25). (Foto: BPBD Provinsi Bali)

Jakarta, MINA – Sebanyak tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi pascabencana hidrometeorologi basah yang dilaporkan sejak Rabu (10/9).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir terjadi di tujuh kabupaten/kota. Kota Denpasar menjadi wilayah terdampak paling banyak dengan 81 titik banjir.

“Di Gianyar terdapat 14 titik, di Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik. Sementara di Klungkung, banjir terjadi di Kecamatan Dawan,” ungkap pejabat BPBD.

Selain banjir, tanah longsor juga melanda sejumlah lokasi. BPBD merinci, ada 12 titik longsor di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Gianyar, dan 1 titik di Kabupaten Badung. Penanganan darurat terus dilakukan oleh tim gabungan dengan dukungan penuh dari BPBD Bali dan BNPB.

Baca Juga: Ada Tanggul Beton di Cilincing Jakarta Utara, Siapa yang Punya?

Data korban juga terus diperbarui. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD melaporkan hingga Kamis (11/9/2025) pukul 11.00 WIB, terdapat 14 korban meninggal dunia dan 2 orang masih dalam pencarian. Rincian korban meninggal adalah 8 jiwa di Kota Denpasar, 2 jiwa di Jembrana, 3 jiwa di Gianyar, dan 1 jiwa di Badung.

“Korban yang hilang teridentifikasi berasal dari Kota Denpasar,” jelas pihak BPBD.

Sementara itu, banjir dan longsor juga memaksa warga mengungsi. BPBD Provinsi Bali mencatat 562 warga berada di pos pengungsian, terdiri dari 327 warga Jembrana dan 235 warga Denpasar. Fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, musala, dan banjar digunakan sebagai tempat pengungsian sementara.

Petugas gabungan hingga kini masih melakukan pencarian korban hilang, penanganan banjir, serta pembersihan material longsor.

Baca Juga: Banjir Bali, 9 Warga Meninggal Dunia

“Prioritas utama tetap pada penyelamatan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar,” kata pejabat BNPB dalam keterangannya.

Untuk mendukung pelayanan di pengungsian, BNPB menyalurkan bantuan berupa 200 selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda pengungsi. Selain itu, bantuan perahu karet, mesin, dan 3 unit pompa air juga diturunkan untuk membantu penanganan banjir. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jakarta Berpotensi Dilanda Hujan dan Petir, Warga Bantaran Sungai Diimbau Waspada

Rekomendasi untuk Anda