TULISAN ANCAMAN UNTUK MUSLIM DI EROPA MENGKHAWATIRKAN

Salah satu selebaran tulisan yang beredar di Boston mengancam akan membunuh umat Islam di AS dan Eropa. Foto: Arsip
Salah satu selebaran tulisan yang beredar di Boston mengancam akan membunuh umat di dan . Foto: Arsip

Boston, 30 Rabi’ul Akhir 1436/20 Februari 2015 (MINA) –   Beberapa tulisan yang berisi ancaman akan membunuh di Amerika dan Eropa  telah membuat khawatir komunitas Muslim di Revere, Boston.

“Masalah ini sedang diselidiki dan kami menanggapinya secara serius,”kata seorang juru bicara polisi Revere, Letnan Amy O’Hara, kepada Boston Globe sebagaimana dikutip On Islam dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (19/2).

Tulisan-tulisan itu ditemukan di dekat stasiun MBTA Revere Selasa pagi.  Sementara pesan serupa lainnya  ditemukan dalam timbunan salju di sudut jalan pantai Revere bagian utara.

Salah satu selebaran bertuliskan, “Kita harus membunuh semua Muslim di Amerika. Hancurkan dan bakar semua Al-Quran” sementara tulisan lainnya menyebutkan, “Semua Muslim akan dibunuh di Amerika dan Eropa.”

Di kota yang multi etnis seperti Revere,  tulisan  seperti ini dianggap meresahkan warga, terutama komunitas Muslim yang akhir-akhir ini menjadi bulan-bulanan kebencian yang bersifat tendensius.

“Ketika Anda tahu ada orang di luar sana yang membenci dan ingin menghancurkan sesuatu yang telah kita usahakan dengan sangat keras, Ini menjadi masalah yang sangat mengganggu,” kata Daniel Rizzo Walikota Revere berkomentar, Rabu (18/2).

“Saya yakin ini hanya insiden yang berasal dari beberapa orang bodoh yang hanya ingin membuat masalah baru,” tambahnya.

Serangan Anti-Muslim telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia selama beberapa minggu terakhir menyusul serangan Charlie Hebdo di Paris sebagai bentuk penghinaan terhadap agama Islam. yang mengakibatkan kematian 17 warga, termasuk dua orang Muslim.

Menanggapi hal tersebut, para pemimpin negara-negara dan organisasi-organisasi Muslim di seluruh dunia bergabung  mengecam serangan itu.

“Catatan itu tersebar di seluruh jalan, awalnya saya fikir tawaran jasa pemindah mobil yang tertutup salju. Saya tidak tahu itu adalah ancaman bagi komunitas Muslim,” Kata salah satu karyawan Muslim dari Massachusetts General Hospital.

Selama beberapa bulan terakhir, Muslim telah menggunakan beberapa hashtag di media sosial seperti #NotInMyName #MuslimApologies #WhoIsMuhammed #JeSuiSAhmed untuk menunjukkan citra Islam sebenarnya yang menolak terorisme.(T/sh/R04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0