Oleh: Zaenal Muttaqin, wartawan Kantor Berita MINA
Teori matematika setiap pengurangan bilangan maka yang dikurangi akan berkurang. Logika ini juga terbangun dalam urusan harta yang dimiliki oleh kebanyakan orang.
Padahal soal rezeki bukan hanya masalah matematika. Rezeki itu semuanya dari Allah Azza wajalla, sehingga rezeki hanya akan datang dengan mengikuti kehendak Allah.
Bahkan terkadang rezeki dapat bertolak belakang dengan teori matematika. Pasalnya, rezeki justru akan bertambah ketika sering dikeluarkan (disedekahkan atau diinfakkan). Hal itu sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261)
Sahabat Ali radhiyallahu anhu berkata, “Pancing rezekimu dengan sedekah.” Sedekah adalah ibadah yang Allah sukai.
Ketika kita merasa memiliki lalu diberikan kepada orang lain tanpa meminta balasan dari orang yang kita berikan, inilah sedekah sesungguhnya.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari
Keutamaan sedekah bukan saja akan mendatangkan rezeki, tetapi sedekah juga mengeluarkan dari kesulitan. Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.”
Pada hadits lainnya juga disebutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah kalian mempercepat datangnya rejeki dengan sedekah.” (H.R. Abu Dawud)
Sedekah merupakan salah satu cara pembuka pintu rezeki yang terbuka luas tanpa harus berpeluh keringat. Dengan bersedekah, terbentuklah rumus memberi bukan berarti mengurangi.
Sehingga rumus yang sesungguhnya adalah memberi sama dengan menambah rezeki.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Perlu diingat, setiap amal kembali kepada niat. Niatkan amal sedekah hanya karena mendapat ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan pada yang selain Dia.
Kemudian percayalah, Allah akan mengganti setiap sedekah yang diberikan kepada orang lain.
Penting pula dalam bersedekah, utamakan pada orang-orang yang sangat membutuhkan dan dekat dengan kita. Seperti pada keluarga, sanak saudara atau tetangga di sekitar kita.
Masih ragu menyisihkan sebagian rezeki untuk bersedekah? Semoga, kita semua bisa menjadi pribadi yang rajin bersedekah, mensyukuri setiap rezeki yang didapat.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Semoga juga kita senantiasa diberikan rezeki berlimpah lagi bermanfaat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Aaamiiin. (A/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)