Tunisia Adakan Rapat Kabinet Darurat Usai Kerusuhan

Kerusuhan di Tunisia yang dipicu oleh protes terhadap tingginya angka pengangguran. (Foto: dok. Nanacoker.com)
Kerusuhan di yang dipicu oleh protes terhadap tingginya angka . (Foto: dok. Nanacoker.com)

Tunis, 13 Rabi’ul Akhir 1437 / 23 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengadakan rapat kabinet darurat membahas gelombang protes dan kerusuhan karena tingginya angka pengangguran.

Rapat Sabtu (23/1) itu dilakukan sehari setelah pemerintah mengumumkan jam malam nasional usai terjadi kerusuhan selama empat hari. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Rakyat harus mengerti bahwa kita bisa mencapai solusi, tapi ini memerlukan kesabaran yang besar dan sikap positif. Dan seperti yang saya katakan, banyak ideologi gelap yang mengambil keuntungan dari demonstrasi damai dan antusiasme para pemuda,” kata Essid dalam konferensi pers.

“Banyak musuh yang tidak ingin Pemerintah atau rakyat Tunisia sukses. Mereka mencoba melemahkan proses demokrasi. Mereka melakukan semua yang bisa mengganggu keharmonisan demokrasi kita dan masa transisi bersejarah Tunisia yang telah terlihat. Transisi tidak bisa dihindari. Transisi tersebut dapat diubah,” ujar Essid.

Dalam beberapa hari teakhir, ribuan orang yang tidak puas terhadap pemerintah telah turun ke jalan, menuntut adanya tindakan segera untuk mengatasi pengangguran dan kondisi ekonomi yang buruk.

Perdana Menteri juga berharap pemerintah bisa mengatasi korupsi, kemiskinan dan mengadakan peluang pekerjaan kepada hampir satu juta warga Tunisia yang menganggur.

Namun, Essid mengakui pemerintah tidak memiliki dana dan kemampuan untuk mengatasi isu ini dalam waktu singkat, sehingga situasi sangat sulit akan dialami oleh elit politik dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Presiden Francois Hollande mengatakan akan memberikan $ 1,1 miliar selama lima tahun untuk membantu Tunisia menjalani kesepakatan transisi menuju demokrasi. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.