Tunisia Temukan 21 Mayat Imigran di Laut

Imigran asal negara-negara Afrika yang ingin pergi ke Eropa. (Foto: dok. Naija Gists)

Tunis, MINA – Kantor Nasional Perlindungan Sipil (ONPC) pada Jumat (16/4) menemukan mayat 21 yang kapalnya tenggelam di lepas pantai Sfax. Para imigran itu mencoba untuk menyeberang secara ilegal ke Italia.

Direktur ONPC Mourad Al-Mishri mengatakan kepada Anadolu Agency, Sabtu (17/4), jenazah para migran ditemukan 2,5 mil laut dari pantai Sfax.

Al-Mishri menambahkan, pihak berwenang menemukan mayat orang-orang dari Sub-Sahara Afrika, termasuk dua orang bayi.

“Kapal migran itu tenggelam kemarin, sedangkan penyebab tenggelamnya dan jumlah migran di dalamnya masih belum diketahui,” katanya.

Migrasi ilegal dari pantai Tunisia menuju Eropa telah meningkat sejak 2011, tetapi baru-baru ini menurun setelah pihak berwenang memperketat langkah-langkah keamanan pada penyelundup dan geng perdagangan manusia.

Forum Tunisia untuk Hak Ekonomi dan Sosial (FTDES) memperkirakan jumlah migran gelap yang datang dari pantai Tunisia ke Italia pada 2020 sekitar 8.000 orang, dibandingkan dengan 800 pada 2019.

Pengangguran, kondisi sosial yang sulit, pembangunan yang buruk di Tunisia dan Afrika Sub-Sahara adalah alasan utama yang mendorong kaum muda untuk bermigrasi secara ilegal ke Eropa. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.