
Suriah
yang baru, Michael Ratney. (Foto: Ahmad Gharabli/AFP/Getty Images)" width="300" height="193" /> Utusan Khusus AS untuk Suriah yang baru, Michael Ratney. (Foto: Ahmad Gharabli/AFP/Getty Images)Washington, 12 Syawal 1436/28 Juli 2015 (MINA) – Amerika Serikat (AS) Senin menunjuk utusan khusus baru untuk Suriah, utusan khusus ketiga yang ditunjuk sejak perang dimulai empat tahun lalu.
Michael Ratney yang menggantikan Daniel Rubinstein adalah seorang diplomat yang bisa berbahasa Arab saat ini bertugas di Konsulat Jenderal AS di Yerusalem dan sebelumnya pernah bertugas di Irak, Lebanon, Maroko dan Qatar.
Adapun Rubinstein telah ditunjuk sebagai Duta Besar AS untuk Tunisia, ia sebelumnya menggantikan Robert Ford sebagai utusan khusus.
Ford telah mencoba untuk menyatukan unsur-unsur oposisi moderat Suriah yang retak sebelum mengundurkan diri pada 2014.
Baca Juga: AS, Rusia Sepakat Bentuk Mekanisme Konsultasi untuk Redakan Ketegangan
Menteri Luar Negeri John Kerry mendesak Ratney untuk “melanjutkan pekerjaan penting yang dipimpin oleh pendahulunya,” ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Untuk membentuk sikap kita terhadap konflik yang kompleks dan menghancurkan di Suriah,” kata John Kerry.
“Kami tetap berkomitmen untuk mencapai transisi politik yang dinegosiasikan jauh dari Bashar al-Assad,” tambah Kerry.
Diplomat tertinggi AS itu juga mengatakan, Ratney akan segera melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk berbicara dengan para pejabat Suriah dan lainnya, guna mencari solusi mengakhiri kekerasan dan meraih masa depan kebebasan dan martabat bagi semua rakyat Suriah. (T/P001/P2)
Baca Juga: Kanada Siap Jadi Mitra Pembangunan di ASEAN
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Sebut Pemecatan Pegawainya Dapat Menghemat Anggaran Hingga USD 50 Juta