Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Ajak Perlemen Dunia Hadirkan Tatanan Dunia Yang Adil

kurnia - Rabu, 12 September 2018 - 19:48 WIB

Rabu, 12 September 2018 - 19:48 WIB

4 Views ㅤ

Perlemen Dunia

Bali, MINA – Wakil Ketua Majelis Agung Nasional atau DPR Turki Mustafa Sentop mengajak Parlemen Dunia untuk menciptakan tatanan dunia global yang berpijak pada hukum dan HAM.

Ajakan itu disampaikan Sentop dalam Forum Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan kedua (WPFSD) di Bali, Rabu (12/9).

Sentop menegaskan, dalam separuh abad ini, dunia menyaksikan perang melawan kolonialisme untuk meraih kemerdekaan. Sedangkan di sisi lain 75 juta orang tewas dalam perang dunia I dan II.

Dunia, dikatakan Sentop, juga masih terus menyaksikan penderitaan dan tragedi berdarah. “Dan sistem politik maupun ekonomi tak bisa menghentikan operasi ini dan menciptakan dunia yang lebih adil,” ujar Sentop.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Sentop menegaskan, dunia kini tengah mencari sistem ekonomi baru. Selama beberapa bulan terakhir krisis ekonomi internasional telah berdampak pada negara-negara berkembang, termasuk dalam hal kuota impor, sistem tukar mata uang, dan perang dagang.

“Manusia kini sedang mencari sistem berdasarkan keadilan, HAM, dan supremasi hukum,” jelas Sentop.

Untuk itu, lanjut Sentop, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajukan dua solusi dalam menghadapi situasi ini. Pertama adanya sistem politik baru berdasarkan hukum, HAM, dan sistem yang berkeadilan.

“Maka saya katakan dunia ini lebih luas dari lima [merujuk kepada 5 anggota Dewan Kemanan PBB. Maka kami menentang kekuasaan yang memberikan keistimewaan hanya kepada lima negara dan memisahkan negara-negara yang lainnya,” jelas Sentop.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Selanjutnya, ungkap Sentop, tidak boleh ada hegemoni dunia yang hanya dimiliki oleh satu-dua negara. Sebaliknya, harus ada sistem yang menghormati kesepakatan yang menjunjung nilai-nilai bersama.

“Kita ingin menciptakan keadilan sosial hukum dan HAM yang dijadikan dasar,” ujar Sentop. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Internasional
Dunia Islam
Kolom
Indonesia