Ankara, MINA – Turki telah menyetujui untuk membantu Kamboja mengembangkan industri halal yang baru diinsiasi setahun tahun lalu di negara Asia Tenggara itu.
Dalam kunjungan resmi ke Ankara, Turki, pekan lalu, Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak meminta bantuan Turki untuk meningkatkan kualitas makanan halal di negara itu dan menyebarkan kesadaran halal di kalangan warga Kamboja.
Dalam pertemuan dengan menteri Kamboja belum lama ini, Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan setuju untuk membentuk tim guna membantu industri halal di Kamboja, demikian Halal Focus yang dikutip MINA, Jumat (25/10).
“Makanan halal di Kamboja masih merupakan hal baru. Kami membutuhkan dukungan dan bantuan teknis Turki, khususnya yang berkaitan dengan persyaratan dan sertifikasi higienis,” kata Sorasak menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Kamboja.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kerja sama perdagangan kedua negara, dan Menteri Sorasak meminta Turkish Airlines untuk mempertimbangkan memulai penerbangan langsung antara kedua negara.
Berbicara dalam seminar bisnis awal bulan ini, Menteri Senior Turki Osman Hassan mengatakan Kamboja memiliki potensi besar dalam industri halal.
“Ada banyak peluang untuk berinvestasi di industri halal Kamboja. Kamboja memiliki banyak bahan baku dan beberapa negara sudah tertarik untuk mengimpor produk halal dari Kamboja,” katanya.
Ly Veasna, presiden Asosiasi Bisnis Islam Kamboja, mengatakan kepada Khmer Times pekan lalu bahwa permintaan makanan halal di Kamboja masih relatif kecil tetapi ada banyak ruang untuk tumbuh.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
“Potensinya sangat besar tetapi sayangnya belum banyak minat untuk berinvestasi di sektor ini,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan Kamboja sendiri baru mengumumkan peraturan tentang standar sertifikasi makanan halal di Kamboja awal Maret 2018 lalu.
Kini, negara negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara itu memberi perhatian serius pada sektor halal dengan meluncurkan sertifikasi halal untuk bisnis makanan di bawah aturan keamanan pangan yang ketat.
Salah satu tujuan utamanya adalah menarik wisatawan Timur Tengah menjadikan negara itu sebagai tujuan wisata. (T/R01/P1)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Mi’raj News Agency (MINA)