Ankara, MINA – Pemerintah Turki pada Rabu (5/9) mengatakan, serangan udara Rusia di provinsi Idlib yang dikuasai oposisi Suriah itu “salah”, Ankara akan mencoba untuk menghentikan serangan lebih lanjut.
Pasukan pemerintah Suriah telah berkumpul berpekan-pekan lamanya di pinggiran provinsi yang berbatasan dengan Turki tersebut, menimbulkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan lain dalam konflik Suriah yang sudah tujuh tahun.
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris mengatakan pada Selasa, setidaknya sembilan warga sipil tewas dalam serangan Rusia pada hari Selasa.
Namun, pemerintah Moskow pada Rabu mengatakan, serangan itu menargetkan “Front Al-Nusra yang “teroris”, demikian yang dikutip dari The New Arab.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara ingin “mencegah serangan terhadap Idlib.”
“Setelah penggerebekan, telah ada pembicaraan antara lembaga-lembaga terkait kami. Kami dengan jelas mengatakan kepada Rusia bahwa serangan ini salah,” kata Cavusoglu.
Idlib adalah salah satu yang disebut zona “de-eskalasi” yang dibentuk sebagai hasil pembicaraan oleh Rusia, Turki dan Iran tahun lalu, ketika Damaskus mendapatkan kembali kendali atas lebih banyak wilayah negaranya. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)