Turki-Armenia Adakan Pembicaraan tentang Normalisasi Hubungan

Moskow, MINA – dan mengatakan, utusan khusus kedua negara telah mengadakan pembicaraan “positif dan konstruktif” di ibu kota Rusia Moskow, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, dalam upaya memulihkan hubungan dan membuka kembali perbatasan setelah beberapa dekade permusuhan.

Ankara dan Yerevan tidak memiliki hubungan diplomatik atau komersial sejak tahun 1990-an.

Utusan khusus dari kedua belah pihak mengadakan diskusi putaran pertama selama sekitar 1,5 jam di ibu kota Rusia pada hari Jumat (14/1), Press TV melaporkan, Sabtu.

Utusan Armenia Ruben Rubinyan dan rekannya dari Turki, Serdar Kilic, bertemu “dalam suasana yang positif dan konstruktif,” kata kementerian luar negeri mereka dalam pernyataan bersama.

Utusan khusus telah “bertukar pandangan awal mereka mengenai proses ,” menurut pernyataan itu.

“Para pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi tanpa prasyarat yang bertujuan untuk normalisasi (hubungan) penuh,” demikian pernyataan.

Tanggal dan lokasi pertemuan berikutnya akan diputuskan pada waktunya melalui saluran diplomatik, menurut pernyataan itu.

Armenia dan Turki berselisih dalam beberapa masalah, termasuk pembunuhan massal orang-orang Armenia di bawah Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I.

Armenia menolak diskusi tentang koridor yang diusulkan Turki antara Azerbaijan dan Nakhchivan.

Hubungan yang sudah tegang antara kedua tetangga semakin memburuk pada tahun 2020, ketika Ankara mendukung Azerbaijan dalam perang antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi telah dihuni oleh etnis Armenia.

Azerbaijan dan Armenia berperang enam pekan pada November 2020, yang merenggut lebih dari 6.500 nyawa di kedua sisi. Rusia dan Turki mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke wilayah tersebut untuk memantau kesepakatan gencatan senjata.

Sejak saat itu, Ankara dan Yerevan meningkatkan upaya untuk meningkatkan hubungan, termasuk penunjukan utusan khusus secara timbal balik. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.