Ankara, MINA – Amerika Serikat (AS) sedang berupaya menghentikan kemungkinan operasi Turki di timur Sungai Eufrat di Suriah Utara dengan menempatkan pos pengamatan di daerah itu.
“Tujuan utama AS adalah untuk memblokir kemungkinan operasi Turki di daerah itu,” kata Ozturk Yilmaz, anggota parlemen Turki, Senin (26/11).
Dia menambahkan, bahwa AS juga ingin “mengepung Iran dan Turki serta mengendalikan Baghdad dan Damaskus”, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan bahwa AS menempatkan pos pengamatan di sepanjang perbatasan Turki di utara Suriah.
Baca Juga: Lebih dari Satu Juta Perempuan dan Anak Gaza Butuh Bantuan Pangan Mendesak
Pada 2014, saat masih menjabat sebagai konsul Turki di Mosul, Irak, kelompok teror Daesh menahan Yilmaz dan 49 anggota staf konsulat lainnya selama 101 hari.
Mereka berhasil dibebaskan melalui upaya Organisasi IntelijenTurki.
Sebuah misi di timur Eufrat, yang telah diusulkan oleh Turki selama berbulan-bulan – dengan harapan mengikuti kesuksesan dua operasi lintas-perbatasan Turki sebelumnya ke Suriah, Perisai Eufrat dan Ranting Zaitun – bertujuan memberangus keberadaan teroris YPG / PKK dan Daesh dekat perbatasan Turki.
Turki telah menyatakan keberatan atas dukungan AS ke YPG / PKK, karena memerangi satu kelompok teroris dengan kelompok teroris lainnya adalah hal yang sia-sia.(T/RS3/B05)
Baca Juga: Trump dan Putin Akan Bertemu di Hungaria Bahas Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Italia akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Gaza