TURKI BAHAS PELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK SD DAN TK

(Foto: DHA)
(Foto: DHA)

Anatolia, 12 Safar 1436/5 Desember 2014 (MINA) – Dewan Pendidikan Nasional Turki membahas persiapan pelajaran  agama Islam untuk sekolah dasar dan , sesuai kebijakan partai yang memerintah, untuk meningkatkan kembali Islam di Turki sebagaimana dahulu sehingga Turki pernah jadi negara berpengaruh besar di dunia.

Di lain fihak kebijakan partyai dipimpin Erdogan, sepuluh tahun jadi Perdana Menteri dan kini jadi Presiden, meningkatkan kekhawatiran baru atas munculnya konservatisme agama di negara itu.

Pembahasan matang untuk pengajaran kembali agama Islam di sekolah-sekolah,  diusulkan oleh serikat guru, Eğitim Bir-Sen, yang menawarkan untuk membahas program keagamaan dalam pertemuan Dewan Pendidikan Nasional ke-19 di Provinsi Anatolia Selatan. Hurriyet Daily News melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (5/12).

Dewan memutuskan untuk membahas usulan tersebut selama pertemuan berlangsung, dan jika disetujui oleh dewan, maka akan dimasukkan dalam surat rekomendasi tidak mengikat yang diajukan ke Kementerian Pendidikan.

Selama ini pelajaran agama Islam agama pengetahuan moral hanyalah wajib bagi iswa kelas empat dan seterusnya, dan tidak diberikan kepada kelas pertama, kedua dan ketiga.

Selama diskusi di dewan, muncul juga sejumlah anggota keberatan dengan usulan tersebut, mengatakan anak-anak pada usia muda tidak bisa memahami konsep “Tuhan, surga dan neraka,” sehingga akan membingungkan bagi mereka untuk menerima program tersebut.

Namun, perwakilan Eğitim Bir-Sen yang mengusulkan agenda itu menjawab dengan bertanya, “Apakah anda menentang Allah?”.

Wakil Ketua Eğitim Bir-Sen, Ali Yalçın mengatakan, mereka juga telah mengusulkan kelas pendidikan agama bagi siswa pra-sekolah.

“Kami mengajukan untuk memulai ‘nilai-nilai pendidikan’ kepada anak-anak prasekolah juga telah diterima yang akan dibahas dalam agenda dewan. Kursus ini adalah suatu keharusan, “kata Yalçın, menambahkan.

Namun, wakil serikat guru, Eğitim Sen, menolak proposal tersebut.

Sementara itu, usulan lain untuk kelas bahasa Ottoman telah diterima oleh dewan. Saat ini, siswa sekolah menengah dapat memilih untuk mengambil kelas bahasa Turki Ottoman elektif. Ottoman adalah nama Pemimpin Turki berbad lalu yang berhasil “menguasai” dunia termasuk Eropah.

Sementara itu Eğitim Bir-Sen, baru-baru ini menjadi perbincangan di Turki setelah membuat proposal lain yang kontroversial untuk menghapus pendidikan campuran di seluruh negeri.

Namun, Kepala Pendidikan dan Dewan Disiplin Nasional, Emin Karip mengatakan masalah ini tidak akan dibahas dalam pertemuan dewan saat ini.

“Tidak ada usulan yang dapat disetujui di sini jika tidak dalam agenda dewan. Proposal yang tidak ada pada agenda, tidak dibahas pada dewan, ” katanya. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0