Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Bangun 5.000 Rumah Lagi untuk Rohingya

Rana Setiawan - Rabu, 22 November 2017 - 07:50 WIB

Rabu, 22 November 2017 - 07:50 WIB

153 Views

(Foto: AA)

Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdag (kanan) bersama Menteri Penanganan Bencana dan Bantuan Bencana Bangladesh Mofazzal Hossain Chowdhury (kiri).(Foto: AA)

Ankara, MINA -Turki akan kembali membangun 5.000 rumah cepat bangun (prefabrikasi) untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdag, Selasa (21/11), mengatakan bahwa rencana tersebut tambahan dari pembangunan 20.000 rumah yang dijanjikan sebelumnya.

Turki telah berjanji untuk membangun 20.000 rumah prefabrikasi bagi 100.000 orang. Kami memutuskan untuk meningkatkan (rumah/">pembangunan rumah) ini menjadi 25.000, jadi kami dapat melayani hampir 125.000 orang,” kata Recep Akdag dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Penanganan Bencana dan Bantuan Bencana Bangladesh Mofazzal Hossain Chowdhury di Ankara.

Akday mengatakan Turki juga akan membangun dua rumah sakit lapangan dan 10 pusat medis di Bangladesh’s Cox’s Bazar pada akhir 2017.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

“Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki [AFAD], Bulan Sabit Merah Turki dan Badan Koordinasi dan Bantuan Turki [TIKA] membantu Rohingya di Bangladesh. Pada akhir tahun ini, kami akan membangun dua rumah sakit lapangan dan 10 pusat kesehatan di Cox’s Bazar tempat para pengungsi tinggal,” ujarnya.

Akdag juga mengatakan, Pemerintah Kota Metropolitan Kocaeli, barat laut Turki, akan membantu menyediakan sumur pengeboran dalam kerjasama dengan AFAD.

Chowdhury menyampaikan penghargaannya atas bantuan Turki.

Turki ada saat ada orang yang mengalami masalah. Banyak orang Turki sekarang bekerja dengan pejabat Bangladesh untuk membantu hampir satu juta orang Rakhine,” katanya.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Sejak 25 Agustus, sekitar 621.000 pengungsi Rohingya tiba di Cox’s Bazar, melarikan diri dari aksi kekerasan di Myanmar.

Menurut PBB, jumlah pengungsi Rohingya di wilayah ini sekarang lebih dari 834.000 jiwa.

Mereka melarikan diri dari sebuah tindakan kekerasan yang dilakukan militer di mana pasukan keamanan dan gerombolan ekstrimis Buddha membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan kekerasan tersebut.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

PBB mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal dan aksi penghilangan orang yang dilakukan oleh petugas keamanan.

Dalam sebuah laporan baru-baru ini, penyelidik PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut kemungkinan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. (T/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
MINA Millenia
Asia
Internasional