Ankara, 27 Syawwal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Pemerintah Turki pada Jumat (22/8) membantah klaim bahwa mereka telah melakukan kesepakatan rahasia dengan militan Islamic State (IS/ISIS/ISIL) terkait pembebasan sandera warga Turki.
Media memberitakan, Pemerintah Turki sepakat menarik pasukannya yang menjaga makam Suleyman Shah di Suriah sebagai imbalan bagi pembebasan sandera warga Turki yang ditahan di Irak oleh militan ISIL, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Suleyman Shah adalah anak Kutalmish, ayah dari Ertugrul, Ertugrul itu adalah ayah dari Osman I, pendiri Kesultanan Utsmaniyah.
Untuk hari kedua, secara berulang kali, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic membantah berita media bahwa Turki menerima tawaran pembebasan 49 warga-nya yang diculik di Mosul, jika mereka menyerahkan tanah di sekitar pemakaman kakek Osman I, pendiri Kekaisaran Ottoman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami sekali lagi sangat mengabaikan jenis klaim yang tidak berdasar tentang penculikan staf konsulat Turki di Mosul dan mengundang semua awak media untuk berlatih jurnalisme yang bertanggung jawab,” ujar Bilgic.
Staf konsulat Turki di Mosul dan keluarganya diculik pada bulan Juni.
Koran The Taraf Turki pada hari Jumat mengklaim bahwa ISIL telah meminta Turki menarik pasukan yang menjaga makam di Aleppo dalam rangka pertukaran para tawanan. Pemberitaan itu menimbulkan perdebatan sengit antara kantor presiden dan kementerian.
Beberapa bulan yang lalu, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan ke-49 warganya yang diculik dari konsulat dalam keadaan aman, dan terus dilakukan upaya untuk memastikan pembebasan mereka. (T/P001/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon