Ankara, 29 Rabi’ul Akhir 1437/8 Februari 2016 (MINA) – Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan, pihaknya akan terus membiarkan pengungsi Suriah masuk wilayahnya dan bukan menelantarkan mereka terancam kematian.
Hal senada juga dinyatakan Presiden Turki Recep T. Erdogan sehari sebelumnya dalam keterangan pers pada penerbangan yang membawanya pulang dari kunjungan kenegaraan ke Senegal.
Sikap resmi Turki ini dikeluarkan saat ribuan warga Suriah terjebak di perbatasan sehingga terancam kematian setelah melarikan diri dari serangan Pemerintah Suriah dengan bantuan serangan udara Rusa di kampung halamannya.
“Turki telah mencapai batas kapasitasnya untuk menyerap pengungsi, tapi kami akan tetap berusaha membantu. Pada akhirnya, orang-orang ini tidak punya tempat lain untuk pergi. Entah mereka akan mati di bawah pemboman atau kita akan membuka perbatasan.” tambah Numan. Demikian World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Kami tidak dalam posisi untuk memberitahu mereka tidak datang. Jika kita lakukan, kita akan meninggalkan mereka saat mereka menghadapi kematian.”
Puluhan ribu warga Suriah, sebagian besar wanita dan anak-anak telah melarikan diri ke arah perbatasan Turki sejak Jumat dari kota Suriah utara, Aleppo, untuk melarikan diri akibat serangan militer Pemerintah Suriah yang didukung serangan udara Rusia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (6/2) mengatakan, “Turki siap untuk membuka pintu untuk pengungsi Suriah jika perlu,” tegas.
“Jika mereka mencapai pintu kami dan tidak punya pilihan lain, jika perlu kita harus membiarkan saudara-saudara kita,” katanya kepada wartawan di pesawatnya kembali dari Senegal, Sabtu.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Gubernur provinsi perbatasan Turki Kilis, Suleyman Tapiz mengatakan, Turki menjadi rumah bagi sekitar 2,7 juta warga Suriah, menurut angka pemerintah terbaru mengurus 30 ribu sampai 35,000 pengungsi yang berkumpul di sekitar kota Suriah terdekat dari Azaz di ruang 48 jam.
Perbatasan Oncupinar Turki yang menghadapi Bab al-Salama dalam wilayah Suriah, tetap tertutup bagi ribuan pengungsi berkumpul di sana untuk hari ketiga, lapor seorang wartawan kantor berita multi nasional.
Para pengungsi harus berjuang menerjang dingin dan hujan, juga berebutan makanan dari truk bantuan Turki dalam wilayah Suriah.
“Perbatasan tetap terbuka untuk situasi darurat,” kata seorang pejabat Turki mengatakan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Ia kemudian menambahkan, sejak Jumat, delapan orang terluka telah dirawat ke Turki untuk perawatan di rumah sakit Turki.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu Sabtu (6/2) mengatakan, pihaknya akan terus melaksanakan “kebijakan membuka perbatasan” bagi pengungsi Suriah.
Uni Eropa Sabtu mengatakan itu kewajiban internasional Ankara untuk menjaga batas wilayah terbuka untuk pengungsi, sambil menekan Pemerintah Turki untuk membantu membendung arus migran ke Eropa. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel