Istanbul, MINA – Pemerintah Turki mulai memberlakukan lockdown nasional dari Kamis 29 April hingga Senin 17 Mei 2021 untuk melawan gelombang ketiga virus corona (Covid-19).
Langkah tersebut, mulai diberlakukan pada pukul 7 malam waktu setempat (16:00 GMT), dirancang untuk menghindari lonjakan saat waktu pertemuan dan perayaan keluarga tradisional yang berlangsung ketika bulan suci Ramadhan yang berakhir pada pertengahan Mei, demikian AlJazeera melaporkannya, Kamis (29/4).
Negara Turki dengan jumlah penduduk 84 juta orang tersebut tengah menghadapi jumlah kematian akibat Covid-19 yang meningkat setiap harinya, diperkirakan ada 350 orang dalam sepekan terakhir, lebih tinggi daripada dua lonjakan sebelumnya tahun lalu.
Terdapat 40.444 infeksi baru di Turki yang dilaporkan pada Rabu (28/4), menjadi yang tertinggi di Eropa tetapi masih turun dari puncak lebih dari 60.000 yang dilaporkan awal bulan ini. Jumlah total kasus sejak awal pandemi mencapai 4,75 juta, termasuk 39.398 kematian.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Kita harus segera mengurangi jumlah kasus menjadi kurang dari 5.000 per hari,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin lalu.
Ia menambahkan, Turki akan memasuki “penutupan penuh” yang mengharuskan orang untuk tetap di dalam rumah tanpa alasan yang sah, dan melihat semua bisnis yang tidak penting agar ditutup.
Perjalanan antar daerah akan dibatasi dan supermarket juga akan ditutup pada Ahad ini untuk pertama kalinya. (T/R6/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris