Ankara, MINA – Turki mencabut pembatasan yang telah dilakukan selama sembilan hari terhadap Instagram, setelah platform tersebut setuju mematuhi tuntutan negara, khususnya terkait kebijakan terkait sensor dan konten yang berkaitan dengan kejahatan.
“Setelah negosiasi dengan pejabat Instagram, kami akan mencabut pemblokiran akses pada pukul 21:30 (1830 GMT), berdasarkan janji mereka untuk memenuhi tuntutan kami,” kata Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki, Abdulkadir Uraloglu, dalam sebuah pernyataan di X, Sabtu (10/8). TRT melaporkan.
Pembatasan tersebut diberlakukan setelah Instagram menghapus konten yang terkait dengan Pemimpin Politik Biro Hamas Ismail Haniyeh, pada hari berkabung nasional.
Otoritas Turki dan META, perusahaan induk Instagram, terlibat dalam diskusi untuk menetapkan ketentuan pembukaan kembali platform tersebut.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Sejak awal, kami telah meminta platform media sosial untuk menghormati hukum Republik Turki,” tulis Uraloglu di X.
Menurut menteri tersebut, Turki dan META telah mencapai kesepakatan mengenai kerangka sensor dan konten yang berkaitan dengan kejahatan.
Kepala Direktorat Komunikasi Turki, Fahrettin Altun, mengkritik keras Instagram, menuduh platform tersebut “secara aktif mencegah orang-orang mengunggah pesan belasungkawa atas meninggalnya pemimpin Hamas [Ismail] Haniyeh tanpa menyebutkan pelanggaran kebijakan apa pun.”
“Ini adalah penyensoran, sesederhana itu,” kata Altun dalam sebuah unggahan di X setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran. []
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)