TURKI CEGAH BELASAN RIBU ORANG YANG AKAN BERGABUNG DENGAN ISIS

Turki : 1.300 orang dideportasi tengah tindakan keras ISIS (Foto : Memo)
: 1.300 orang dideportasi tengah tindakan keras (Foto : Memo)

Ankara, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Pemerintah Turki tahun ini telah mendeportasi 1.300 orang dan melarang sekitar   12.800 orang untuk mencegah orang-orang  itu bergabung dengan gerakan militan ISIS, kata pihak berwenang Turki.

Turki memperketat langkah-langkah keamanan setelah mengklaim banyak orang dari negara-negara Eropa untuk menyeberang ke daerah pertempuran melalui Turki, kata para pejabat Turki, Rabu.

Lebih dari separuh dari yang mereka dilarang memasuki Turki terutama berasal dari Afrika Utara dan Timur Tengah, dan lainnya juga terdapat asal Eropa dan Amerika Utara, sebagaimana laporan Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Baca Juga:  Turkiye: Serangan ke Rafah Berdampak ke Seluruh Dunia

Tahun sebelumnya poda 2014, tindakan yang sama telah dilakukan pada hampir 71.000 orang, sedangkan tahun sebelumnya 2013  mencapai jumlah  54.000 orang, ketika mereka mencoba menyeberangi perbatasan Turki dengan ilegal.

Diperkirakan antara 700-800 orang diyakini telah berhasil bergabung dengan ISIS melalui  Turki.

Angka-angka ini berasal dari Pusat Analisis Risiko yang didirikan Pemerintah Turki pada tahun 2014, di bandara internasional dan terminal di kota-kota utama Turki, sebagai bagian dari upaya untuk menghambat orang-orang yang ingin bergabung dengan ISIS .

Turki juga telah memperketat keamanan di sepanjang perbatasan 800 kilometer dengan Suriah.

Dengan tujuan mencegah orang-orang bergabung dengan ISIS, Turki juga telah menyerukan kerjasama yang lebih luas untuk berbagi informasi dengan negara-negara Eropa (T/P002/P2)

Baca Juga:  Turkiye: Serangan ke Rafah Berdampak ke Seluruh Dunia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0